BP3TKI MATARAM LATIH KEWIRAUSAHAAN 130 TKI PURNA

id

BP3TKI MATARAM LATIH KEWIRAUSAHAAN 130 TKI PURNA

        
     Mataram, 25/5 (ANTARA) - Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Mataram  memberi pelatihan  kewirausahaan  kepada 130 TKI purna agar mampu mengelola hasilnya selama bekerja di luar negeri untuk membuka usaha produktif.
         Kepala BP3TKI Mataram I Komang Subadra di Mataram, Rabu,  mengatakan  pelatihan kewirausahaan itu dilaksanakan bekerja sama dengan Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah dan Balai Pengembangan Produktivitas Tenaga Kerja Daerah (BPPTKD)  Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi NTB.
          Ia mengatakan, selama 2011 pelatihan kewirausahaan bagi TKI purna itu dilaksanakan dalam dua tahap, yakni  pada 11 dan 25 Mei 2011. Sebelumnya tahun 2008 juga telah dilaksanakan pelatihan serupa yang melibatkan 150 TKI purna.
         "Selama ini ada kecenderungan para TKI menghabiskan uang hasil jerih payahnya selama bekerja di luar negeri untuk hal-hal yang bersifat konsumtif, seperti membeli sepeda motor dan  membeli barang-barang elektronik. Setelah uangnya habis mereka kembali bekerja di luar negeri, bahkan ada yang lima hingga enam kali bekerja di negara lain," katanya.
         Karena itu, kata dia,  Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) melalui BP3TKI Mataram  menyelenggarakan pelatihan kewirausahaan bagi para TKI purna agar  mereka mampu mengelola hasilnya selama bekerja di luar negeri untuk usaha produktif dan tidak menggantungkan hidupnya dari bekerja di luar negeri.
         "Seharusnya para TKI yang telah satu kali bekerja di luar negeri kondisi ekonominya mengalami perubahan. Ini bisa dicapai kalau mereka memiliki kemampuan mengelola hasilnya selama bekerja, karena itu pemerintah memandang perlu TKI purna diberikan pelatihan kewirausahaan," ujarnya.
         Subadra mengaku mengalami kesulitan memperoleh data pasti mengenai TKI purna di NTB, karena para tenaga kerja yang telah pulang dari luar negeri tidak melapor, dan sebagian besar mereka kembali lagi bekerja di luar negeri, namun diperkirakan jumlahnya mencapai ratusan ribu orang.
           Selama 2011 jumlah TKI NTB yang bekerja di luar negeri mencapai 56.160 orang, yang   bekerja di ladang kelapa sawit di Malaysia Barat tercatat 38.139 orang  atau 67,92 persen dan di Saudi Arabia 15.666 orang atau 27,90 persen.
            Sisanya sebanyak 2.345 orang  bekerja di 14 negara lainnya, seperti di  Uni Emirat Arab  sebanyak 653 orang,  Oman 359 orang, Yordania 243 orang, Malaysia Timur 178 orang dan Qatar 162 orang. (*)