NTB berharap jawaban PM Australia menyejukkan wisatawan

id Harapan NTB, jawaban PM Australia atas protes Presiden Indonesia

NTB berharap jawaban PM Australia menyejukkan wisatawan

Pemerintah dan masyarakat di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) berharap, jawaban Perdana Menteri (PM) Australia Tony Abbot atas surat protes Presiden Susilo Bambang Yudhoyono terkait aksi penyadapan, menyejukkan hati wisatawan. (Perdana Menteri Austr

"Itu harapan pemerintah dan masyarakat, apalagi NTB sedang gencar mengupayakan kunjungan wisatawan Australia sebanyak-banyaknya," kata Wakil Gubernur NTB H Muh Amin.
Mataram (Antara Mataram) - Pemerintah dan masyarakat di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) berharap, jawaban Perdana Menteri (PM) Australia Tony Abbot atas surat protes Presiden Susilo Bambang Yudhoyono terkait aksi penyadapan, menyejukkan hati wisatawan.

"Itu harapan pemerintah dan masyarakat, apalagi NTB sedang gencar mengupayakan kunjungan wisatawan Australia sebanyak-banyaknya," kata Wakil Gubernur NTB H Muh Amin, ketika dihubungi di Mataram, Minggu.

Setelah penyadapan yang dilakukan pihak Australia terhadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan sejumlah pejabat lainnya terbongkar, Presiden Yudhoyono melayangkan surat protes tegas kepada Australia.

PM Australia kemudian menanggapi surat protes itu, namun isinya masih disimak oleh Presiden Indonesia dan jajarannya.

Amin mengatakan, sejumlah wisatawan Australia yang tengah berada di Pulau Lombok, Sumbawa, dan pulau-pulau kecil (gili) juga berharap ketegangan Indonesia-Australia segara berlalu.

"Kami sudah tanya beberapa wisatawan Australia, mereka juga ingin ketegangan itu berlalu, dan saya kira itu juga harapan masyarakat NTB, terutama yang bergelut di sektor pariwisata," ujarnya.

Menurut politisi dari Partai Golkar itu, jika ketegangan semakin berkurang maka dengan sendirinya `travel warning` Pemerintah Australia terkait ketegangan yang dilatarbelakangi aksi penyadapan itu pun berlalu.

Pemerintah Australia menerbitkan larangan berkunjung atau "travel warning" bagi warga negaranya yang berada atau akan ke Indonesia menyusul meningkatnya protes terkait penyadapan yang dilakukan oleh Kedutaan Besar Australia kepada sejumlah pejabat Indonesia.

Peringatan itu dikeluarkan melalui Kedutaan Besar Australia di Jakarta, Rabu (20/11/) atau Kamis (21/11) dini hari waktu Australia. Peringatan tersebut berstatus waspada atau perlu peningkatan kewaspadaan.

Pemerintah Australia mengingatkan adanya kemungkinan peningkatan gangguan ketegangan setelah penyadapan terhadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan sejumlah pejabat lainnya terbongkar.

Apalagi, kata Amin, Asosiasi Agen Tiket Indonesia (Astindo) NTB segera menggelar pameran wisata bertajuk NTB Travel Fair (NTF), guna memacu kelancaran kunjungan pariwisata ke Pulau Lombok, Sumbawa, dan gili.

NTF itu akan digelar Desember 2013, sebagai momentum untuk merangsang kunjungan wisatawan Australia dan negara lainnya ke wilayah NTB, baik di Pulau Lombok, Sumbawa, maupun gili dengan berbagai pesona wisatanya.

NTF akan menyajikan beragam informasi tentang destinasi pariwisata unggulan di wilayah NTB.

Menurut Ketua Astindo NTB Johan Oli, selain NTF pihaknya terus berbenah demi kemajuan sektor pariwisata NTB, termasuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuan pengelola "Travel Agent" terhadap penguasaan "international ticketing".

Pada Agustus 2013, DPD Astindo NTB menggelar pendidikan dan pelatihan (diklat), bekerjasama dengan Amadeus, perusahaan swasta internasional penyedia layanan teknologi informasi (IT) untuk industri perjalanan dan pariwisata.

"Tentu SDM Travel Agent harus siap dan memiliki kualifikasi pelayanan internasional, sehingga diberi pendidikan dan pelatihan," ujarnya.

Salah satu sistem pelayanan tiket internasional yakni Passenger Services System Amadeus Altea, yang mencakup tahapan penjualan, ticketing, check-in di bandara, pengaturan jadwal penerbangan, inventory, alokasi seat di pesawat, pengelolaan fare dan pricing, bagasi penumpang, hingga codeshare dan interline, serta layanan lainnya.

Pesatnya kemajuan di dunia penerbangan, menghendaki "Travel Agent" di wilayah NTB untuk terus berbenah.

"Tidak boleh ketinggalan, suka atau tidak memang harus diimbangi dengan kemampuan SDM yang berkualifikasi internasional," ujar Johan. (*)