Pelajar Surabaya Adu Kreatif Buat Game-Animasi

id Game Animasi

Pelajar Surabaya Adu Kreatif Buat Game-Animasi

Pelajar tengah berinovasi membuat game animasi (Ist)

Untuk membuat game dan animasi, diperlukan kreatifitas tinggi. Selain itu, konsistensi dan kerja keras dibutuhkan agar karya yang dihasilkan berkualitas.
    Surabaya, (Antara) - Pelajar setingkat SMP dan SMA/SMK Kota Surabaya mengadu kreativitas dengan memamerkan ketrampilannya dalam membuat game dan animasi dalam "Surabaya Animation and Game Expo" 2013 di Sutos, 19-22 Desember.

   "Ini bagus bagi anak-anak untuk mengisi waktu luang mereka. Daripada melakukan hal-hal yang negatif," kata Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat membuka SAGA 2013 di Sutos Surabaya, Jumat.

   Sedikitnya ada sekitar 41 tim dari berbagai sekolah ikut ambil bagian dalam ajang ini. Setiap tim beranggotakan dua orang. Mereka menuangkan ide-ide kreatifnya dalam menciptakan permainan maupun karya animasi.

    Tak hanya dipamerkan, puluhan karya tersebut juga dilombakan. Soal jenis lomba, panitia membaginya dalam dua kategori, yakni game dan animasi. Sedangkan untuk kelompok tingkatan dibedakan menurut jenjang pendidikan, SMP dan SMA/SMK.

     Wali kota mengatakan, SAGA 2013 merupakan wadah yang disediakan pemkot khusus bagi para penikmat maupun penghobi game dan animasi. Menurutnya, banyak sisi positif yang dapat diambil, salah satunya kegiatan ini mampu merangsang generasi muda untuk terus mengembangkan inovasinya. 
    Selain itu, lanjut dia, wali kota juga menyadari ke depan dunia teknologi dan informasi (TI) sangat diperlukan dalam seluruh aspek.
    
     Oleh karenanya, dia mendorong para pelajar di Kota Pahlawan bisa ikut ambil bagian dalam bisnis TI yang menjanjikan.

     Untuk itu, lanjut dia, para penghobi game diharapkan tidak hanya bisa main saja, tapi juga harus bisa menciptakan game maupun animasi.

     Menurut Risma, untuk membuat game dan animasi, diperlukan kreatifitas tinggi. Selain itu, konsistensi dan kerja keras dibutuhkan agar karya yang dihasilkan berkualitas.

     "Pintar saja tidak cukup, kalian harus kreatif. Jika kalian ingin terjun di bidang ini, tekunilah dengan baik. Tidak perlu ragu," kata wali kota perempuan pertama di Surabaya saat memotivasi para pelajar.

      Wali kota menyatakan siap mendukung karya-karya para pelajar Surabaya yakni dengan cara dengan memberi pendampingan dalam mendapatkan hak paten agar game dan animasi yang diciptakan anak-anak Surabaya tidak diklaim oleh pihak lain.

      Sementara itu, lanjut dia, kualitas karya para peserta SAGA 2013 tidak bisa dipandang sebelah mata. Game versi pelajar ini kebanyakan berjenis "role-playing game" (RPG), meskipun ada juga beberapa yang bergenre action dan interaktif.

      "Dream Wars" merupakan salah satu game yang dibuat oleh Apriliansyah Putra dan Rahmat Amrinsyah. Tim yang mewakili SMPN 7 Surabaya tersebut membutuhkan waktu empat hari untuk proses pembuatan game bergenre RPG. Sekilas, tampilan grafis Dream Wars mengingatkan publik pada game RPG kondang macam Final Fantasy dan Genso Suikoden.

     Apriliansyah menjelaskan, "Dream Wars" menggunakan bahasa Indonesia. Keunggulan game ini, kata pelajar kelas IX tersebut terletak pada garis cerita. Tokoh sentral "Dream Wars" adalah Kazuma, seorang pemuda yang menemukan jalan ke dunia lain.

     "Ternyata Kazuma terpilih sebagai manusia yang mampu menyelamatkan dunia tersebut dari kehancuran," katanya.

     Kendati demikian, Rahmat, rekan Apriliansyah, mengaku bahwa game "Dream Wars" masih memerlukan penyempurnaan.
    
     Menurut dia, salah satu hambatan yang dihadapi yakni masalah script. Maklum, kata Rahmat, perihal script tersebut masih belum diajarkan di sekolahnya.

         "Pelajaran belum sampai situ. Tapi kami coba belajar sendiri dan terus mengembangkan skill," tuturnya.