Belanda dan Dubai minati wisata gunung NTB

id Belanda dan Dubai minati wisata gunung NTB

Belanda dan Dubai minati wisata gunung NTB

Perwakilan agen perjalanan wisata lintas negara mengungkapkan bahwa wisatawan Belanda dan Dubai lebih meminati wisata gunung di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB). (Asppi NTB gelar "table top" )

"Intinya, beragam objek wisata di NTB dimintai wisatawan mancanegara, termasuk dari Belanda, Dubai dan Malaysia. Tentu ini potensi bisnis pariwisata yang menjanjikan," ujar Ketua Asppi NTB J N Wirajagat.
Mataram, 22/2 (Antara) - Perwakilan agen perjalanan wisata lintasnegara mengungkapkan bahwa wisatawan Belanda dan Dubai lebih meminati wisata gunung di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB).

Pernyataan minat yang spesifik itu terungkap dalam `table top`, kata Ketua Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (Asppi) NTB JN Wirajagat, di sela-sela pasar wisata atau "table top" yang digelar di Museum Negeri NTB, Mataram, Sabtu.

Menurut dia, perwakilan "buyers" (pembeli) dari Belanda mengungkapkan bahwa wisatawan dsri Negeri Kincir Angin lebih menyukai wisata gunung, terutama yang bernuansa "adventure" seperti pendakian Gunung Rinjani, dan Gunung Tambora.

Sementara wisatawan Dubai lebih menyukai objek wisata sejuk seperti di kaki Gunung Rinjani yakni Sembalun Kabupaten Lombok Timur, dan Senaru Kabupaten Lombok Utara.

Sedangkan wisatawan Malaysia tidak spesifik, atau umumnya menyukapi beragam objek wisata di wilayah NTB, seperti pantai, pegunungan dan pulau-pulau kecil.

"Intinya, beragam objek wisata di NTB dimintai wisatawan mancanegara, termasuk dari Belanda, Dubai dan Malaysia. Tentu ini potensi bisnis pariwisata yang menjanjikan," ujar Wirajagat.

"Table top" itu digelar Asppi NTB bekerja sama dengan pengelola Museum Negeri NTB, dan pihak terkait lainnya.

Pesertanya terdiri dari penjual sebanyak 41 orang, dan pembeli sebanyak 104 orang.

Para penjual merupakan pelaku pariwisata yakni pengelola hotel dan restoran, serta pengelola objek wisata di Pulau Lombok, Sumbawa, dan pulau-pulau kecil (gili) di wilayah NTB.

Sedangkan para pembeli merupakan perwakilan agen perjalanan wisata atau pelaku pariwisata, termasuk dari luar negeri dan yang berkesempatan hadir dari Belanda, Dubai, dan Malaysia.

Pasar wisata itu, merupakan suatu arena kegiatan interaksi antara perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam bidang pariwisata atau paling tidak lembaga lembaga yang terkait.

Di pasar itu para pembeli dan penjual bertemu dalam satu ruangan dengan susunan meja dan kursi tanpa pembatas, serta melakukan kunjungan antara lain ke Gili Sudak, Kabupaten Lombok Barat.

Wirajagat mengatakan, pada momentum "table top" itu produk wisata yang dijual umumnya paket wisata dua hingga tiga malam, dan paket wisata sepekan.

"Tadi cukup banyak yang membeli paket wisata itu, dan nanti setelah ini akan ada transaksi penjualan produk wisata itu," ujarnya.

Versi Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) NTB, jumlah hotel berbintang di wilayah NTB terdata sebanyak 40 unit dengan kapasitas kamar sebanyak 2.453 unit, yang menyebar di enam kabupaten/kota yakni Kota Mataram, Kabupaten Lombok Barat, Lombok tengah, Lombok Utara, Sumbawa Barat, dan Sumbawa.

Hotel melati/pondok wisata terdata sebanyak 744 unit dengan kapasitas kamar sebanyak 7.939 unit, yang menyebar di 10 kabupaten/kota yang ada di wilayah NTB, namun terbanyak di Kota Mataram dan Lombok Utara. (*)