KONI Bantu Pendanaan Cabang Olah Raga Gelar Kompetisi

id Olah Raga

KONI Bantu Pendanaan Cabang Olah Raga Gelar Kompetisi

Ilustrasi - atlet berlaga di pertandingan PON (Ist)

Sesuai dengan kesepakatan organisasi, setiap cabang olahraga akan dibantu dana Rp7,5 juta untuk setiap penyelenggaraan kompetisi tingkat lokal
   Palembang,  (Antara) - Komite Olahraga Nasional Indonesia Provinsi Sumatera Selatan siap membantu pendanaan cabang olahraga dalam menggelar kompetisi tingkat daerah menuju Pekan Olahraga Nasional XIX di Jawa Barat tahun 2016.

        "Sesuai dengan kesepakatan organisasi, setiap cabang olahraga akan dibantu dana Rp7,5 juta untuk setiap penyelenggaraan kompetisi tingkat lokal. Setiap tahun akan diberikan kesempatan sebanyak dua kali," kata Wakil Ketua Umum III Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Sumsel Dhenie Zainal di Palembang, Selasa.

        Ia mengemukakan, adapun maksud pemberian bantuan dana itu untuk memacu para pengurus cabang olahraga fokus pada pembinaan atlet.

        Sejumlah tangkai olahraga didapati hanya berkompetisi satu kali dalam satu tahun yakni hanya berlaga di Kejuaraan Nasional, mengingat minimnya kompetisi tingkat daerah hingga antarwilayah.

        "Kompetisi dipercaya menjadi media yang sangat efektif untuk meningkatkan kemampuan atlet secara keseluruhan, karena juga melatih mental. Jika hanya berlatih-berlatih saja, tentunya atlet akan bosan," ujarnya.

        Terkait dengan besaran dana tersebut, ia tidak memungkiri masih terlalu kecil. Namun, bantuan ini dimaksudkan sebagai pancingan mengingat tugas membina atlet pada tingkat klub merupakan tanggung jawab pengurus provinsi.

        "Semampunya saja, yang penting bisa menggelar kompetisi secara berkesinambungan. Tanpa medali pun tidak masalah asalkan nama-nama atlet rangking daerah dapat diketahui," katanya.

        Sementara, langkah KONI Sumsel dalam mendukung pembinaan pada level klub itu disambut baik Pengurus Provinsi Ikatan Pencak Silat Indonesia.

        "IPSI Sumsel berencana menggelar sirkuit sebanyak empat kali dalam satu tahun. Dengan begitu tidak sulit lagi mendapatkan atlet muda berbakat," ujar Ketua Harian Pengurus Provinsi IPSI Sumsel H M Akib.

        Ia tidak membantah, setelah IPSI vakum dalam menggelar kompetisi reguler dalam lima tahun terakhir terjadi kemerosotan dari segi prestasi.

        Pada PON XVII di Kalimantan Timur, IPSI Sumsel mampu menyumbangkan satu medali emas. Namun pada perhelatan berikutnya di Riau tahun 2012 hanya sebatas meraih satu perunggu.

        "Kompetisi dipercaya menjadi solusi untuk mengatasi kemerosotan prestasi pencak silat Sumsel. Rencananya pada April ini sudah akan digelar sirkuit tahap pertama," ujarnya.

        Sementara itu, Sumsel berada pada peringkat ke-14 pada PON XVIII di Riau dengan raihan 10 medali emas, sedangkan pada PON di Jawa Barat mendatang diharapkan menembus sepuluh besar.