Empat Negara Ikuti Seminar Pariwisata di NTB

id Seminar Pariwisata

Ada 24 presenter, akademisi dan praktisi dari empat negara sudah mendaftarkan diri sebagai peserta. Dari berbagai daerah di Indonesia, juga ikut ambil bagian
Mataram,  (Antara) - Sejumlah praktisi dan akademisi serta presenter dari Prancis, Jerman, Jepang dan Australia memastikan diri menjadi peserta simposium riset internasional kepariwisataan yang diselenggarakan di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, 29-31 Agustus 2014.

"Ada 24 presenter, akademisi dan praktisi dari empat negara sudah mendaftarkan diri sebagai peserta. Dari berbagai daerah di Indonesia, juga ikut ambil bagian," kata Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Mataram (Unram) Prof Thatok Asmony di Mataram, Jumat.

Kegiatan simposium riset internasional kepariwisataan digelar Fakultas Ekonomi Unram bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) NTB, dan Gesellschaft fur Technische Zusammenarbeit (GTZ).

GTZ adalah lembaga milik pemerintah Jerman yang bertugas membantu negara-negara berkembang dalam memajukan negaranya.

Thatok menjelaskan, kegiatan berskala internasional yang digelar pertama kali oleh Unram tersebut bertujuan untuk menganalisis dampak pengembangan pariwisata terhadap pembangunan sosial, budaya, lingkungan hidup dan perubahan iklim global.

Selain itu, untuk memetakan dan menganalisis posisi pembangunan kepariwisataan Indonesia sebagai industri pariwisata dunia.

Tujuan lainnya adalah menghasilkan referensi sebagai dasar merumuskan strategi pengembangan industri pariwisata bagi pemangku kepentingan pariwisata dan sebagai dasar mengembangkan kurikulum berbasis pembangunan pariwisata berkelanjutan.

Dari kegiatan simposium internasional tersebut, kata dia, diharapkan bisa menyebarluaskan informasi dampak perkembangan kepariwisataan terhadap ekonomi, sosial, budaya dan lingkungan hidup terkini di tingkat regional dan internasional.

Selain itu, dapat menghasilkan posisi pembangunan kepariwisataan nasional, sehingga gagasan mengenai keunggulan, kelemahan, peluang dan tantangan bagi pemangku kepentingan dalam menghadapi perkembangan kepariwisataan berkelanjutan.

"Hasil dari simposium itu nantinya akan menjadi rekomendasi kami ke Gubernur NTB yang akan dijadikan bahan dalam mengembangkan dunia pariwisata," katanya.

Ketua BPPD NTB Taufan Rahmadi, sangat mendukung kegiatan berskala internasional tersebut karena dinilai mampu membawa paradigma baru dalam upaya mengembangkan pariwisata nasional, khususnya di NTB.

"Kami sangat mendukung kegiatan simposium internasional yang pertama kali digelar oleh kalangan akademisi Unram. Selama ini yang lebih banyak menggelar kegiatan pertemuan membahas dunia pariwisata hanya para pelaku usaha dan pemerintah saja," ujarnya.