NTB Siapkan 10 Atlet Ikuti PON Remaja

id Atlet Menembak

NTB  Siapkan 10 Atlet Ikuti PON Remaja

Ilustrasi - Atlet yang hendak berlaga di PON Remaja (Ist)

Kami sudah usulkan 10 nama atlet kami ke Komite Olah Raga Nasional Indonesia (KONI) Nusa Tenggara Barat (NTB). Tapi kami belum tahu pasti berapa yang akan dikirim karena hingga saat ini belum ada kuota resmi dari panitia pusa
Mataram,  (Antara) - Persatuan Penembak Indonesia (Perbakin) Nusa Tenggara Barat mempersiapkan 10 atlet untuk berlaga pada Pekan Olah Raga Nasional Remaja di Lapangan tembak Kodam V Brawijaya, Surabaya, Jawa Timur, mulai 6-12 Desember 2014.

"Kami sudah usulkan 10 nama atlet kami ke Komite Olah Raga Nasional Indonesia (KONI) Nusa Tenggara Barat (NTB). Tapi kami belum tahu pasti berapa yang akan dikirim karena hingga saat ini belum ada kuota resmi dari panitia pusat," kata pelatih Perbakin NTB Andik Budi Hariono di Mataram, Jumat.

Ia menyebutkan ada empat nomor individu yang akan dipertandingkan pada Pekan Olah Raga Nasional (PON) Remaja 2014 tersebut, yakni air pistol putra, air pistol putri dan air rifle putra, serta air rifle putri.

Sebagian besar atlet yang diusulkan ke KONI NTB itu, pernah menjadi juara pada empat nomor yang akan dipertandingkan.

Namun, kata Budi, kemungkinan tidak seluruhnya bisa dikirim karena informasi sementara yang diperoleh, bahwa satu nomor yang dipertandingkan hanya boleh diikuti dua orang atlet.

Hal itu, katanya, artinya jumlah atlet yang bisa dikirim untuk empat nomor yang dipertandingkan pada PON Remaja nanti maksimal delapan orang.

"Tapi sampai sekarang ini kami belum tahu pasti berapa kuota atlet yang boleh dikirim. Memang sudah ada surat keputusan jumlah atlet untuk satu nomor dua orang. Itu berarti maksimal jumlah atlet yang dikirim delapan orang," ujarnya.

Pihaknya juga belum mendapat kepastian dari KONI NTB mengenai jumlah atlet yang akan dikirim berlaga, meskipun sudah mengusulkan 10 nama. Begitu juga dengan kepastian jadwal pelatihan daerah (Pelatda).

Meskipun demikian, Perbakin NTB sudah melakukan persiapan dengan menggenjot kemampuan 10 atlet yang sudah diusulkan. Hal itu dilakukan karena daerah lain sudah melakukan persiapan.

"Kami sudah mendahului. Kalau kami menunggu, kami akan terkendala dengan kemampuan anak-anak. Pelatda PON Remaja secara mandiri sudah kami lakukan sejak 1 Agustus 2014," katanya.

Tradisi Perbakin NTB, kata Budi, yakni ada atau tidak ada kejuaraan, atlet tetap digenjot kemampuannya setiap hari. Prinsip pembinaan yang diterapkan adalah tidak ada juara tanpa ada latihan keras.

"Jadi 10 atlet kami yang terdiri dari lapis utama dan lapis kedua sudah siap. Tinggal menunggu kepastian dari KONI untuk memanggil mereka guna melakukan Pelatda PON Remaja secara resmi," kata Budi.