Mendikbud Resmikan 29 Gedung Sekolah di NTB

id Mendikbud

Mendikbud Resmikan 29 Gedung Sekolah di NTB

Ilustrasi - Gedung sekolah (Ist)

Ini komitmen pemerintah pusat dalam membantu dunia pendidikan dan program ini akan terus berlanjut di tahun-tahun berikutnya
Mataram,  (Antara) - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh meresmikan 29 gedung sekolah tingkat SD-SMA/SDLB di Provinsi Nusa Tenggara Barat, Sabtu (6/9).

"Ini komitmen pemerintah pusat dalam membantu dunia pendidikan dan program ini akan terus berlanjut di tahun-tahun berikutnya," kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh, saat meresmikan penggunaan gedung SMA 1 Praya Kabupaten Lombok Tengah dan 28 sekolah lainnya di NTB, Sabtu.

Ia menyatakan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di tahun 2014 ini telah mengalokasikan anggaran Rp56 miliar untuk merevitalisasi seluruh sekolah di Indonesia.

"Untuk apa semua itu, kami lakukan tidak lain untuk masa depan generasi muda kita," katanya.

Menurut Mohammah Nuh, kualitas suatu bangsa saat ini dari tingkat sumber daya manusianya (SDM). Sebab, majunya suatu negara terdiri dari tiga aspek, yakni pendidikan, kesehatan dan pendapatan per kapita.

"Kalau ketiga ini ada, maka negara ini akan menjadi maju," tegas Mohammad Nuh.

Oleh karena itu, ia mengajak seluruh daerah di Indonesia tidak hanya di NTB untuk terus meningkatkan anggaran pendidikan di daerah masing-masing. Meski pemerintah telah mewajibkan anggaran pendidikan sebesar 20 persen, namun tidak ada salahnya jika itu ditambah.

"Kalau Lombok Tengah bisa menganggarkan lebih dari 20 persen dari APBD, maka tidak perlu harus menunggu 20 tahun lagi akan nampak perubahan tersebut. Karena, pendidikan bisa merubah kesejahteraan, pendapatan, dan kehidupannya," pintanya.

Untuk itu, jika daerah ingin maju kata Mohammad Nuh tidak ada cara lain dengan terus meningkatkan pendidikan.

Sementara itu, Bupati Lombok Tengah H Moh Suhaili FT menyatakan dengan peresmian sekolah di daerahnya dan beberapa daerah di NTB, memberikan dampak yang positif, terutama bagi para peserta didik. Sebab, melihat kondisi itu para siswa menjadi lebih konsentrasi dalam belajar di sekolah.

"Kalau sudah sekolah bagus, maka suasana belajar menjadi lebih tenang, karenanya kami berharap ke depan revitalisasi sekolah masih terus berlanjut," kata Suhaili FT.