Pemkot Mataram Wacanakan Bebas Anak Jalanan 2015

id Pemkot Mataram

Pemkot Mataram Wacanakan Bebas Anak Jalanan 2015

Ilustrasi - Anak jalanan (Ist)

Untuk mewujudkan wacana itu, saat ini kami sedang mempersiapan SDM dan sumber dana melaksanakan berbagai formula yang akan kami lakukan
Mataram,  (antara)- Pemerintah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat mewacanakan bebas anak jalanan tahun 2015, sebagai salah satu upaya mendukung Mataram menuju kota layak anak 2018.

"Untuk mewujudkan wacana itu, saat ini kami sedang mempersiapan SDM dan sumber dana melaksanakan berbagai formula yang akan kami lakukan," kata Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Mataram H Ahsanul Khalid di Mataram, Minggu.

Dikatakannya, sebagai ibu kota provinsi, Kota Mataram tidak bisa luput dari aktivitas anak jalan (anjal). Tetapi, jika ada komitmen bersama, tentu untuk mewujudkan Mataram bebas anjal tahun 2015 tidaklah sulit.

Peran serta masyarakat, dalam ikut mendukung wacana itu sangat penting, terutama peran orang tua agar memperhatikan anak-anaknya dan memenuhi hak-hak dasar anak.

"Dengan demikian, tidak ada lagi anak jalanan yang berkeliaran di Kota Mataram. Karena anak-anak akan sibuk melakukan aktivitas-aktivitas positif lainnya sebagai generasi penerus bangsa," ucapnya.

Menurutnya, untuk tahap awal mewujudkan wacana Mataram bebas anjal 2015. Pihaknya kini sedang melakukan uji coba penugasan satgas sosial sebanyak 10 orang.

Satgas sosial ini merupakan SDM baru di Dinas Sosial yang direktut khusus untuk penanganan anak jalanan. Tetapi ada juga yang diambil dari personel satuaan taruna siaga bencana (Tagana) yang memiliki loyalitas dan tanggung jawab sosial yang tinggi.

"Karena untuk satgas ajal ini, kita tidak bisa menggunakan 52 SDM yang ada di Tagana," ujarnya.

Ia mengatakan, satgas sosial merupakan SDM siap pakai. Artinya selain melakukan patroli memantau keberadaan anak jalanan, satgas sosial yang sudah dilengkapi dengan seragam khusus itu juga akan menangani berbagai masalah sosil lainnya.

Seperti, aktivitas wanita tunasusila, penyaluran bantuan sosial ke rumah masyarakat yang menjadi sasaran pemberian bantuan, musibah kebakaran, bencana alam dan lainnya.

"Sambil jalan, 10 personel satgas sosial ini akan kami berikan pendidikan dan pelatihan terkait dengan upaya-upaya penanganan sosial di tengah masyarakat," tuturnya.

Agar para petugas itu memiliki pengetahuan serta keterampilan dalam setiap melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai satgas sosial di Kota Mataram.

Sementara itu, Pembina Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kota Mataram Nyayu Ernawati, memerikan dukungan penuh terhadap wacana dari Dinas Sosial tersebut. Wancana itu memberikan motivasi bagi semua pihak untuk dapat mendukung program-program menolkan anak jalanan di Mataram.

"Kami bersama lembaga Dewan Anak Mataram (DAM) siap memberikan dukungan, sebagai wujud kepedulian dan menyukseskan Mataram sebagai kota layak anak 2018," ujarnya.

Artinya, jika ada anak jalanan yang berhasil ditangkap dan berasal dari Kota Mataram, pihaknya siap membantu mencari solusi apa penyebab mereka turun ke jalanan, serta memberikan pembinaan agar mereka tidak turun ke jalanan lagi.

Sementara jika anak jalanan itu terbukti dari luar Kota Mataram, LPA juga siap ikut serta mengembalikan anak tersebut dan memberikan arahan kepada orang tuanya.