Kadishut NTB: Penebangan Liar karena Lemahnya Pengamanan

id Kadishut NTB

Untuk mengatasi masalah tersebut, kami berencana membuat kesepahaman dengan pihak pengamanan di luar Polhut seperti TNI, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), dan Polri
Mataram,  (Antara) - Kepala Dinas Kehutanan Nusa Tenggara Barat Andi Pramaria mengatakan penebangan liar atau "illegal logging" kerap terjadi di kawasan hutan karena lemahnya pengamanan dari pihak Polisi Kehutanan NTB.

"Untuk mengatasi masalah tersebut, kami berencana membuat kesepahaman dengan pihak pengamanan di luar Polhut seperti TNI, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), dan Polri," katanya

di Mataram, Senin.

Sementara itu, Agus Prayitno, personel Polhut NTB, menambahkan jumlah anggota saat ini sebanyak 12 orang sehingga untuk mengawasi para pelaku "illegal logging" dirasa masih kurang.

Andi Pramaria lebih lanjut mengatakan, ke depannya untuk mengawasi aktivitas di dalam dan luar hutan, tidak hanya dari kami saja, melainkan mengikutsertakan pihak pengamanan lainnya," kata Andi.

Hal itu dilakukan tidak lain untuk mengurangi aktivitas para perambah atau "illegal logging" yang kerap terjadi di kawasan hutan.

Luas kawasan hutan di NTB sekitar 1.071.722 hektare atau 53,14 persen dari luas keseluruhan daratan NTB yang mencapai 2.015.315 ha.

Menurut data terakhir tahun 2014, luas lahan kritis di NTB sudah mencapai 507 ribu ha, terdiri atas 230 ribu ha di dalam kawasan hutan dan 277 ribu ha di luar kawasan.

Dari data tersebut, Dishut NTB juga berupaya melakukan rehabilitasi dalam waktu dekat. "Kami akan segera melakukan proses penghijauan kembali di beberapa lokasi kritis," ujarnya.

"Kita akan melakukan rehabilitasi kawasan hutan yang sudah rawan kekeringan, salah satunya di Taman Hutan Raya (Tahura) Nuraksa," katanya saat berkunjung di kawasan hutan di Kabupaten Lombok Barat tersebut, Minggu (14/9).

Tahura Nuraksa terletak di Dusun Kumbi, Desa Pakuan, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat, yang dijadikan objek wisata alam.

Nuraksa memiliki keindahan alam yang cukup menarik untuk disinggahi atau dijadikan sebagai tempat berpetualang di dalam hutan. Di kawasan Nuraksa terdapat gua dan air terjun yang menjadi daya jual tersendiri.

Kawasan hutan tersebut patut untuk dikembangkan dan diperhatikan oleh pemerintah daerah, baik dalam pengawasan hutan maupun merawat potensi alam yang dimiliknya.

Andi Pramaria bertekad untuk mengembangkan dan membangun kembali kawasan hutan termasuk Tahura Nuraksa.

"Tujuan kami benar-benar untuk mengembangkan wisata alam yang ada di Tahura Nuraksa, karena selain keindahan alamnya yang mampu menarik para wisatawan, juga secara tidak langsung memberikan manfaat besar kepada masyarakat sekitar hutan," katanya.