Polda NTB siap Tindaklanjuti Indikasi Penimbunan Elpiji

id Polda NTB

Jika ada laporan masyarakat atau pun pihak Depo Pertamina yang telah mengindikasikan adanya penimbunan elpiji, kami siap menindaklanjuti dan menelusuri para pelakunya
Mataram,  (Antara) - Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat siap menindaklanjuti jika ada indikasi penimbunan elpiji bersubsidi tiga kilogram yang sedang marak terjadi di wilayah setempat.

Kepala Bidang Humas Polda NTB Muh Suryo S di Mataram, Selasa, mengatakan pihaknya siap menindaklanjuti jika benar ada kelompok atau pun pihak yang menimbun elpiji bersubsidi tiga kilogram.

"Jika ada laporan masyarakat atau pun pihak Depo Pertamina yang telah mengindikasikan adanya penimbunan elpiji, kami siap menindaklanjuti dan menelusuri para pelakunya," katanya.

Selain itu, ia mengatakan bahwa dalam pendistribusian elpiji, Kementerian Dalam Negeri serta Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral telah mengeluarkan peraturan terkait hal itu.

"Dalam aturan sudah disebutkan. Jadi, kami siap mendukung dan menelusuri jika ada penyelewengan dalam pendistribusiannya," ujar Suryo.

Namun, kata dia, hingga saat ini pihaknya belum menerima laporan terkait adanya laporan penimbunan elpiji bersubsidi tiga kilogram. "Belum ada laporan yang masuk, jika ada, kami akan telusuri," katanya.

Menurut dia, untuk permasalahan pendistribusian minyak dan gas (Migas), pihak Depo Pertamina yang lebih mengetahui hal itu. "Mereka ada tim distribusi kontrol, jika memang benar adanya dan dikoordinasikan kepada kami, kepolisian siap," ucapnya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, telah diketahui bahwa pemerintah Kota Mataram telah melakukan operasi pasar (OP) di sejumlah titik selama tiga hari berturut-turut hingga Senin (20/10).

Pemerintah Kota Mataram melihat kondisi harga elpiji di wilayahnya sudah berada pada Rp 20 ribu per tabung tiga kilogramnya. Sedangkan, sebelum terjadinya kelangkaan tersebut, pemerintah Kota Mataram mengetahui harga per tabung tiga kilogram Rp14.750.