Pemkot serahkan Bantuan Rp3,8 Miliar untuk Petani

id Pemkot Mataram

Bantuan ini harus disyukuri, tentunya dengan dimanfaatkan sebaik-baiknya agar dapat memberikan manfaat bagi para petani
Mataram,  (Antara)- Pemerintah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat menyerahkan bantuan berupa kebutuhan dan sarana produksi pertanian dengan total anggaran sebesar Rp3,8 miliar lebih.

Bantuan diserahkan secara simbolis oleh Wali Kota Mataram H Ahyar Abduh dalam kegiatan rembuk tani tingkat Kota Mataram di Mataram, Rabu, yang dihadiri 800 petani perwakilan dari 268 kelompok tani di daerah itu.

Diketahui, anggaran bantuan berupa kebutuhan dan sarana produksi pertanian tersebut bersumber dari APBN, APBD Provinsi NTB dan APBD Kota Mataram.

Bantuan yang diberikan antara lain, tujuh unit "hand traktor", 43 ekor sapi, pengembangan optimalisasi lahan, pengembangan 200 hektare lahan padi dengan pola tanam SRI (System of Rice Intensification), bantuan pembuatan irigasi lahan pertanian, alat tanam jajar legowo dan peralatan lainnya.

"Bantuan ini harus disyukuri, tentunya dengan dimanfaatkan sebaik-baiknya agar dapat memberikan manfaat bagi para petani," kata wali kota usai menyerahkan sejumlah bantuan secara simbolis.

Dikatakan, apapun yang menjadi aspirasi petani untuk meningkatkan produksi dan produktivitasnya dalam upaya mengatasi persoalan yang berkaitan dengan pertanian, akan ditampung dan dialokasikan dalam APBD yang akan datang.

"Insya Allah, kita akan berusaha untuk memenuhi kebutuhan dan peralatan pertanian secara bertahap, karena hal itu sudah menjadi komitmen secara nasional hingga ke daerah," ujarnya.

Alasannya, saat ini yang menjadi pekerjaan rumah adalah kedaulatan pangan dan energi, dimana ketergantungan terhadap negara asing pada sektor pertanian tidak dapat dipungkiri.

Padahal, Indonesia yang dikenal sebagai negara agraris, belum berhasil mencukupi kebutuhan pangan warganya dan masih bergantung pada produk impor.

Sehubungan dengan itu, diperlukan sumber daya manusia yang berkualitas melalui penyuluhan pertanian dengan pendekatan kelompok yang bisa mendukung sistem agribisnis berbasis pertanian.

"Dengan demikian perlu dilakukan pembinaan dalam rangka tumbuh kembang poktan menjadi kelompok yang kuat dan mandiri, untuk meningkatkan pendapatan petani agar mereka bisa lebih mensejahterakan keluarganya," katanya.

Untuk itu, wali kota meminta agar pembinaan poktan di Kota Mataram dapat diarahkan pada penerapan sistem agribisnis, peningkatan peran serta petani dalam mengembangkan usaha taninya.

Selain itu, tambahnya, kelompok tani diharapkan bisa membantu menanggapi potensi, memecahkan masalah usaha tani anggotanya secara efektif dan memudahkan dalam mengakses informasi pasar, teknologi, permodalan dan sumber daya lainnya.