Kota Mataram butuh 17 Ribu Titik PJU

id Kota Mataram

Kota Mataram saat ini memiliki sekitar 7.000 titik PJU, artinya terdapat kekurangan sekitar 10 ribu titik lampu lag
Mataram,  (Antara)- Pemerintah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, membutuhkan sekitar 17 ribu penerangan jalan umum (PJU), menyusul pesatnya pertumbuhan pembangunan di daerah itu.

"Kota Mataram saat ini memiliki sekitar 7.000 titik PJU, artinya terdapat kekurangan sekitar 10 ribu titik lampu lagi," kata Wali Kota Mataram H Ahyar Abduh di Mataram, Sabtu.

Dikatakannya, kebutuhan PJU di Kota Mataram terus mengalami peningkatan seiring dengan meningkatnya pembangunan di daerah ini. Sebagai perbandingan, tahun 2008 titik PJU di Kota Mataram hanya 4.000 titik, dan saat ini sudah menjadi 7.000 titik.

Apalagi, dalam empat tahun terakhir ini Kota Mataram terus berbenah melakukan pembukaan sejumlah jalan, baik jalan nasional, jalan provinsi maupun jalan lingkungan.

Begitu juga dengan pembangunan ruang terbuka hijau yang saat ini menjadi tuntutan warga sebagai pusat rekreasi, edukasi dan olah raga.

"Pembangunan fasilitas umum tersebut tentu membutuhkan PJU sebagai pendukung fasilitas yang ada, demi keamanan dan kenyamanan masyarakat," katanya.

Sehubungan dengan itu, pemerintah kota terus berupaya memenuhi kebutuhan PJU secara bertahap termasuk kebutuhan untuk mendukung menyukseskan pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) XXVI tingkat nasional tahun 2016.

Kota Mataram akan menjadi tuan rumah MTQ 2016, karena itu berbagai persiapan harus dilakukan termasuk memenuhi kebutuhan PJU pada ruang jalan utama pusat kegiatan MTQ yang direncanakan di Islamic Center.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertamanan Kota Mataram HM Kemal Islam mengatakan, untuk mendukung PJU di Kota Mataram dalam menyambut MTQ XXVI tingkat nasional tahun 2016, pihaknya telah mengusulkan sebanyak 177 titik PJU jenis LED kepada pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat sebagai salah satu upaya efisiensi daya dan anggaran.

"Kami ingin PJU konvensional yang ada di daerah perbatasan Kota Mataram diganti menjadi PJU jenis LED agar seragam dengan daerah lainya di Pulau Lombok," katanya.

Dikatakannya, untuk mengganti 177 lampu konvensional dengan PJU LED dibutuhkan dana hampir Rp1 miliar dengan asumsi satu titik PJU LED menelan dana Rp5 juta lebih.

Ia mengatakan, semua jalan penghubung yang ada diperbatasan Kota Mataram sudah memiliki PJU namun jenisnya masih menggunakan PJU konvensional.

PJU jenis konvensional memiliki kelemahan dalam biaya operasional yang lebih tinggi dibandingkan kedengan PJU LED, bahkan perbandingannya mencapai 200 persen

Misalnya, kata Kemal, jika PJU LED dengan daya 100 watt dibayar Rp50 ribu/bulan, maka dengan daya yang sama PJU konvensional akan dibayar sekitar Rp150 ribu/bulan.

"Oleh karena itu, kami berharap agar Pemerintah Provinsi NTB bisa merealisasikan kebutuhan tersebut untuk mendukung berbagai program percepatan pembangunan daerah," katanya.

Sementara PJU konvensional akan dialihkan ke sejumlah ruas jalan baru dan jalan lingkungan yang belum memiliki penerangan.