Basarnas perkirakan Pesawat jatuh di Kedalaman 20 Meter

id Pesawat jatuh

Basarnas perkirakan Pesawat jatuh di Kedalaman 20 Meter

Ilustrasi - Pesawat (Ist)

Berdasarkan tanda-tanda yang ada, pesawat ini kemungkinan jatuh di kedalaman 20 meter arah empat mil dari garis pantai Pulau Moyo, Sumbawa
Mataram, 31/10 (Antara) - Tim Badan SAR Nasional (Basarnas) memperkirakan pesawat latih "Lombok Institute Flight Technology" jatuh di kedalaman 20 meter di perairan Pulau Moyo, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.

Direktur Operasi dan Latihan Basarnas Marsekal Pertama TNI SB Supriadi di Mataram, Jumat, mengatakan temuan lokasi jatuhnya bangkai pesawat itu didasari dari ditemukannya sejumlah serpihan pesawat, seperti "alumunium foil" dan "life jacket" yang diduga milik pesawat latih jenis Liberty XL2 tersebut.

"Berdasarkan tanda-tanda yang ada, pesawat ini kemungkinan jatuh di kedalaman 20 meter arah empat mil dari garis pantai Pulau Moyo, Sumbawa," katanya.

Menurutnya, saat ini Basarnas bersama tim gabungan TNI/Polair dibantu masyarakat sekitar telah menuju lokasi titik jatuhnya pesawat tersebut.

"Mengingat jatuhnya pesawat ini di kedalaman 20 meter di bawah laut, kami memutuskan untuk menerjunkan tim penyelam yang beranggotakan delapan orang dari Basarnas, TNI dan Polair," ujarnya.

Menurutnya, karena jatuhnya pesawat berada di kedalaman 20 meter dibawah air laut, tim gabungan penyelam harus menggunakan alat khusus.

Melihat kondisi tersebut, katanya, dua orang penumpang yakni pilot sekaligus instruktur Boon Huan Lua warga Singapura dan siswa Jati Wikranto, kecil kemungkinan ditemukan dalam keadaan selamat.

"Kalau melihat lokasi jatuhnya pesawat, kecil kedua penumpangnya selamat. Tetapi kami akan berusaha mencari kedua penumpang walaupun kemungkinan untuk hidup kecil," ucapnya.

Sedangkan untuk membantu kelancaran pencarian pesawat tersebut, selain dibantu dua helikopter, tim gabungan juga menerjunkan dua kapal dari Basarnas dan Polair, perahu karet ditambah perahu nelayan.

Pesawat latih milik sekolah penerbangan "Lombok Institute Flight Technology" tersebut dilaporkan hilang kontak di sekitar perairan Pulau Moyo, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, Kamis, sekitar pukul 11.25 WITA.

Pesawat latih jenis Liberty XL2 ini membawa dua orang penumpang, masing-masing Boon Huan Lua, warga Singapura selaku instruktur sekaligus pilot, dan Jati Wikranto dari Jakarta.

Pesawat tersebut dilaporkan berangkat dari Bandara Internasional Lombok menuju Bandara Sultan Muhammad Kaharuddin III (Brangbiji) Sumbawa Besar, namun hilang kontak ketika berada di sekitar perairan Pulau Moyo, pada pukul 11.25 WITA.

Basarnas Mataram kemudian mendapat laporan tentang hilangnya pesawat latih tersebut sekitar satu jam kemudian atau pukul 12.30 WITA, setelah pesawat hilang kontak.

Selain Basarnas, upaya pencarian juga melibatkan pihak Bandara Sultan Kaharuddin III, aparat kepolisian, TNI, dan nelayan di perairan Pulau Moyo.