Prancis-Mataram kerja sama Mengelola Sampah menjadi Listrik

id Prancis Mataram

Prancis-Mataram kerja sama Mengelola Sampah menjadi Listrik

Sampah (Ist)

Rencananya limbah sampah di Kecamatan Ampenan sebagai lokasi `pilot project` program ekodistrik akan dikelola menjadi listrik dan nantinya dijual ke masyarakat dengan harga yang lebih murah dari perusahaan listrik negara (PLN)
Mataram,  (Antara) - Pemerintah Prancis akan menjalin kerja sama dengan Pemerintah Kota Mataram dalam penanganan kebersihan dengan memanfaatkan limbah dan sampah menjadi tenaga listrik melalui program ekodistrik.

"Rencananya limbah sampah di Kecamatan Ampenan sebagai lokasi `pilot project` program ekodistrik akan dikelola menjadi listrik dan nantinya dijual ke masyarakat dengan harga yang lebih murah dari perusahaan listrik negara (PLN)," kata Wali Kota Mataram H Ahyar Abduh di Mataram, Rabu.

Ini merupakan satu program kerja sama antara Pemerintah Prancis dan Kementerian Pekerjaan Umum.

Dikatakannya, pola bantuan penanganan sampah ini sangat positif, apalagi saat ini Pulau Lombok masih kekurangan pasokan listrik.

Namun demikian, kata wali kota yang telah melakukan pertemuan dengan beberapa orang tim dari ekodistrik pada Selasa (18/11) mengatakan, berbagai rencana program itu harus dilakukan kajian lebih lanjut, mengingat dana yang dibutuhkan untuk program tersebut cukup besar.

Selain itu, saat pelaksanaan sampah akan diolah menjadi listrik tentu membutuhkan lahan dan fasilitas lainnya.

"Inilah yang perlu kita kaji, sejauh mana pemerintah kota, Kementerian PU dan Pemerintah Prancis akan melakukan intervensi terhadap rencana ini. Kami juga belum tahu persis keterlibatan tentang pembiayaannya seperti apa," katanya.

Menurut dia, dari Kementerian PU sendiri sudah sangat berkomitmen untuk memberikan dukungan, begitu juga dengan Pemerintah Prancis tentunya bersama tim dari keuangan juga.

"Mungkin `finance` inilah yang nantinya terlebih dahulu memberikan pembiayaan pelaksanaan program itu," katanya.

Akan tetapi, kata dia, dalam hal ini pemerintah kota tentu sangat berhati-hati agar pembiayaan yang dilakukan nanti tidak menjadi beban masyarakat.

Dikatakannya, di Indonesia terdapat dua kota yang berhasil mendapatkan kerja sama dengan Prancis melalui program ekodistrik, yakni Kota Bandung untuk kategori kota besar dan Kota Mataram untuk kategori kota sedang.

Dalam programnya, dua kota ini dinilai memenuhi kriteria untuk pelaksanaan program ekodistrik melalui program pengembangan kota hijau (P2KH) dan program penataan dan pelestarian kota pusaka.

"Kota Mataram memiliki kota tua Ampenan yang dinilai cukup menarik untuk pelaksanaan sembilan item program ekodistrik antara lain, penataan lingkungan, rekayasa sosial budaya yang perlu diangkat, kebersihan dan beberapa aspek lainnya," katanya.