Aparat Lombok Barat amankan Pelajar diduga Mesum

id Lombok Barat

Aparat Lombok Barat amankan Pelajar diduga Mesum

Tiga siswa yang diamankan di Kantor Pol PP Lombok Barat menutup muka ketika difoto wartawan (Awaludin)

Ketiga pasangan pelajar dan mahasiswa itu kami amankan ke kantor untuk dimintai keterangan
Lombok Barat,  (Antara) - Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, mengamankan tiga pasangan pelajar dan mahasiswa yang diduga berbuat mesum di sejumlah hotel melati di kawasan wisata Suranadi, Kamis.

"Ketiga pasangan pelajar dan mahasiswa itu kami amankan ke kantor untuk dimintai keterangan," kata Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Pol PP) Kabupaten Lombok Barat I Nengah Sugiartha di Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), Kamis.

Selain mengamankan pasangan diduga berbuat asusila, aparat juga mengamankan dua pelajar yang diduga bolos sekolah karena berada di sekitar lokasi taman wisata Suranadi, Kecamatan Lingsar, pada jam belajar.

Tiga pasangan yang diduga mesum tersebut, yakni oknum mahasiswa salah satu perguruan tinggi swasta di Mataram, dengan salah seorang siswa yang baru tamat sekolah. Keduanya warga Kabupaten Lombok Tengah.

Pasangan lainnya adalah pelajar salah satu SMA negeri di Kota Mataram berinisial L dan YL. Keduanya warga Kecamatan Gunungsari, Kabupaten Lombok Barat.

Selain itu, siswi kelas tiga di salah satu SMP dengan siswa dari salah satu SMA di Kabupaten Lombok Barat.

"Ketika penggerebekan, petugas ada yang menemukan salah satu siswi baru selesai mandi," kata Ical sapaan akrab Kasat Pol PP Kabupaten Lombok Barat.

Seluruh pasangan yang diduga berbuat asusila itu dibuatkan berita acara pemeriksaan dan menandatangani surat pernyataan untuk tidak melakukan lagi perbuatan terlarang.

Pihak sekolah dan keluarga dari masing-masing pasangan yang diamankan juga diminta untuk datang ke Kantor Pol PP Kabupaten Lombok Barat untuk menjemput murid atau anak-anak mereka.

"Sesuai kesepakatan dengan seluruh Kasat Pol PP di NTB, bahwa setelah dilakukan pengambilan berita acara pemeriksaan, warga yang diamankan tidak dilepas langsung, tapi harus diketahui oleh sekolah atau pihak keluarganya," ucap Ical.

Ia menjelaskan, operasi secara mendadak yang digelar sekitar pukul 09.00 WITA, itu dilakukan karena ada laporan dari kepala desa dan aparat TNI Angkatan Darat yang mendapat informasi dari masyarakat terkait keberadaan para pelajar itu di dalam kamar hotel melati.