Mahasiswa minta Kapolda NTB selesaikan Konflik Dompu

id Kapolda NTB

Kami berharap Kapolda NTB langsung turun ke lapangan agar ketegangan antarkedua belah pihak dapat terselesaikan
Mataram,  (Antara) - Sekelompok mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Gerakan Peduli Dompu (AGPD) mendatangi Markas Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat, Kamis, meminta Kapolda NTB segera menyelesaikan konflik di Kabupaten Dompu.

Aliansi mahasiswa yang tergabung dari tiga organisasi yakni Ikatan Mahasiswa Dompu (IMD) Mataram, Gerakan Kritis Mahasiswa Dompu (GKMD) Mataram dan Ikatan keluarga dan Mahasiswa Hu`u (IKMAH) Mataram itu menggelar aksi damai di depan Mapolda NTB.

Mahruf, koordinator aksi damai, menyampaikan bahwa konflik yang terjadi di Kabupaten Dompu, antara warga Desa O`o dengan Kota Baru, sejak Sabtu (15/11) lalu, belum juga dapat terselesaikan.

"Kami berharap Kapolda NTB langsung turun ke lapangan agar ketegangan antarkedua belah pihak dapat terselesaikan," katanya.

Hal itu disampaikannya melihat permasalahan antarkedua desa di Kabupaten Dompu itu belum juga membuahkan hasil. Selain itu, ia menganggap penanganan yang dilakukan pemerintah daerah dan kepolisian setempat masih lamban dan belum juga menemukan titik perdamaian antarkedua pihak.

Terkait hal itu, kata dia, mahasiswa meminta Kapolda NTB untuk mencopot Kapolres Dompu dari jabatannya karena hingga saat ini pihak kepolisian setempat tidak mampu menyelesaikan perkara yang terjadi di tengah masyarakat.

Setelah satu jam lamanya massa berorasi di depan Mapolda NTB, akhirnya perwakilan dari Polda NTB menghampiri dan mendatangi mahasiswa, yakni Kompol Mujahiddin, Kepala Siaga SPKT Polda NTB.

Dalam pertemuan singkat di depan pintu gerbang Polda NTB, Mujahiddin mengaku pihaknya telah menurunkan anggota sejak terjadinya konflik antarwarga. "Anggota hingga saat ini masih ada di lapangan untuk mengamankan situasi," katanya.

Namun, ia juga mengakui bahwa hal itu belum juga dapat menyelesaikan perkara antarkedua desa. Oleh sebab itu, ia akan menyampaikan permohonan mahasiswa itu ke Kapolda NTB untuk memberikan solusi dalam mengakhiri konflik di daerah itu.

"Pesan ini akan kami sampaikan langsung kepada Kapolda NTB," katanya.

Mujahiddin mendukung agar permasalahan yang terjadi di Dompu mendapat perhatian pihak kepolisian karena hal tersebut menyebabkan terganggunya kehidupan sosial masyarakat sekitar.

Masalah yang terjadi di wilayah Dompu berawal dari perselisihan antarwarga Desa O`o dan Kota Baru. Akibat perbedaan pendapat atau kesalahpahaman antarindividu dan kelompok, terjadilah pertikaian yang berujung pada aksi pemblokiran jalan umum pada Sabtu (15/11).