AFD lakukan Studi Kelayakan Efisiensi Tenaga Listrik

id Tenaga listrik

Namun demikian kami juga belum mengetahui apakah program ini akan menjadi kerja sama atau berbentuk bantuan. Kami berharap ini akan menjadi program bantuan apalagi ada dari Kementerian ESDM
Mataram,  (Antara)- Agence Francaise de Developpement (AFD) bersama tim Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral melakukan studi kelayakan di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, terkait program efisiensi dan rasionalisasi penggunaan listrik terutama untuk penerangan jalan umum.

Wali Kota Mataram H Ahyar Abduh di Mataram, Senin, usai menerima Country Director AFD Ghislaon de Valon bersama Emilie Petereit selaku Project Officer dan tim Kementerian ESDM mengatakan, Kota Mataram merupakan salah satu dari 12 daerah di Indonesia yang akan menjadi lokasi percontohan program efisiensi penggunaan listrik.

AFD adalah institusi keuangan untuk pembangunan yang bekerja melawan kemiskinan dan mendukung pertumbuhan ekonomi negara-negara berkembang dan wilayah di luar Prancis. AFD juga mengeksekusikan kebijakan Pemerintah Prancis untuk bantuan pembangunan.

"Namun demikian kami juga belum mengetahui apakah program ini akan menjadi kerja sama atau berbentuk bantuan. Kami berharap ini akan menjadi program bantuan apalagi ada dari Kementerian ESDM," kata wali kota.

Dikatakannya, tim tersebut direncanakan akan melakukan studi kelayakan selama empat hari 24-27 November 2014, hasil studi kelayakan itulah yang nantinya akan menjadi dasar acuan program efisiensi dan rasionalisasi penggunaan listrik di Kota Mataram.

Wali kota mengatakan, pada prinsipnya program ini cocok diterapkan di Kota Mataram, sebab saat ini Kota Mataram memiliki sekitar 7.000 titik penerangan jalan umum, meningkat dibandingkan tahun 2011 sebanyak 4.000 titik.

Namun melihat perkembangan dan pertumbuhan pembangunan jalan serta fasilitas umum lainnya di Mataram, kebutuhan PJU akan terus meningkat, dan hingga saat ini diprediksi membutuhkan sekitar 20 ribu titik.

"Dengan demikian, program ini dapat memberi peluang bagus bagi Kota Mataram," ujarnya.

Bahkan, lanjutnya, pemerintah kota saat ini juga sedang mengganti PJU konvensional menjadi PJU jenis LED (light emitting diode) sebagai salah satu upaya efisiensi daya dan anggaran.

Ia mengatakan, PJU jenis LED lebih efisien dibandingkan jenis PJU konvensional yang saat ini memiliki volume rata-rata sebesar 150-250 watt.

"Sementara jika menggunakan PJU LED jauh lebih hemat yakni hanya menggunakan 100 watt namun terangnya dua kali lipat dibandingkan dengan PJU konvensional," ujarnya.