DPK perbankan di NTB mencapai Rp16,11 Triliun

id Perbankan NTB

Pelambatan pertumbuhan terutama bersumber dari pelambatan simpanan giro dan tabungan
Mataram,  (Antara) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Nusa Tenggara Barat mencatat jumlah dana pihak ketiga yang dihimpun oleh perbankan setempat pada triwulan III/2014 mencapai Rp16,11 triliun atau tumbuh sebesar 15,67 persen.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Nusa Tenggara Barat (NTB) H Bambang Himawan di Mataram, Senin, mengatakan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) triwulan III/2014 tersebut lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat 19,22 persen.

"Pelambatan pertumbuhan terutama bersumber dari pelambatan simpanan giro dan tabungan," katanya.

Ia mengatakan, pertumbuhan giro melambat dari sebelumnya 19,22 persen menjadi sebesar 15,67 persen pada triwulan laporan.

Dilihat dari kepemilikannya, pelambatan tersebut terutama bersumber dari giro pemerintah daerah (pemda) yang menurun pascarealisasi anggaran di triwulan III/2014.

Pertumbuhan tabungan juga melambat dari triwulan sebelumnya tumbuh sebesar 11,85 persen menjadi 10,64 persen pada triwulan laporan.

"Sementara itu, deposito mengalami peningkatan pertumbuhan dari sebelumnya sebesar 23,02 persen menjadi sebesar 24,87 persen pada triwulan laporan," ujarnya.

Berdasarkan nominal, kata Bambang, simpanan tabungan masih mendominasi yaitu sebesar Rp8,76 triliun atau 54 persen, disusul deposito Rp4,60 triliun atau 29 persen dan giro Rp2,76 triliun atau 17 persen.

Sebagian besar tabungan dimiliki oleh nasabah perseorangan dengan nominal sampai dengan Rp100 juta per rekening. Sebanyak 79,96 persen dari total dana atau setara Rp12,88 triliun merupakan dana milik swasta. Porsi ini meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 76,82 persen atau setara Rp11,94 triliun yang terdorong oleh meningkatnya simpanan perusahaan.

Dari simpanan swasta tersebut, porsi simpanan milik swasta perorangan menurun dari triwulan sebelumnya sebesar 89,01 persen menjadi menjadi 87,42 persen atau setara Rp11,26 triliun.

Berdasarkan lokasi bank pelapor, sumber penghimpunan dana mayoritas berasal dari Kota Mataram sebesar 63,98 persen, disusul Kabupaten Sumbawa dan Kota Bima dengan porsi masing-masing sebesar 9,66 persen dan 8,38 persen.

Berdasarkan pertumbuhannya, Kabupaten Lombok Barat tumbuh paling tinggi, yaitu sebesar 428,61 persen karena adanya pembukaan kantor cabang salah satu bank pemerintah pada pertengahan 2014.

"Pembukaan kantor cabang itu juga disertai pemindahan dana dari kantor pusatnya," ucap Bambang.

Sementara total jumlah rekening simpanan hingga triwulan III/2014, kata dia, sebanyak 2.145.313 rekening.

Tabungan terdiri dari 2.108.180 rekening, yang didominasi oleh rekening perorangan dengan nominal sampai dengan Rp10 juta per rekening. Rekening giro dan deposito masing-masing sejumlah 18.313 dan 18.820 rekening.

Berdasarkan sebaran kelompok nilai simpanan, mayoritas dana sebesar 55,09 persen berasal dari kelompok dana kecil (sampai dengan Rp 500 juta) khususnya dari kelompok nilai dari Rp10 juta hingga Rp100 juta.

"Berdasarkan jumlah rekening, mayoritas rekening sebesar 91,88 persen memiliki dana kurang dari Rp10 juta dengan total pangsa dana mencapai 9,16 persen," sebut Bambang.