PLN minta KNPI jadi Corong Penghematan Energi

id PLN NTB

Organisasi kepemudaan itu bisa menjadi corong agar masyarakat menghemat energi minimal 50 watt setiap malam. Bisa dengan mematikan lampu atau alat listrik yang tidak digunakan pada malam hari
Mataram,  (Antara) - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Wilayah Nusa Tenggara Barat meminta Komite Nasional Pemuda Indonesia menjadi corong menyosialisasikan gerakan penghematan pada malam hari untuk mengurangi defisit energi listrik.

"Organisasi kepemudaan itu bisa menjadi corong agar masyarakat menghemat energi minimal 50 watt setiap malam. Bisa dengan mematikan lampu atau alat listrik yang tidak digunakan pada malam hari," kata Manajer PT PLN Area Mataram Bagus Abrianto, di Mataram, Rabu.

Hal itu dikatakannya ketika menggelar pertemuan dengan anggota Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Nusa Tenggara Barat (NTB) yang menagih janji PT PLN wilayah NTB menghentikan pemadaman listrik secara bergiliran selama empat jam setiap hari.

Bagus mengatakan, dengan menghemat penggunaan energi listrik mulai pukul 18.00 hingga 21.00 WITA, akan mengurangi defisit energi listrik pada saat beban puncak di malam hari.

Saat ini, Pulau Lombok mengalami defisit energi listrik sebesar 13 mega watt (MW) pada saat beban puncak.

Penyebab defisit adalah adanya pemeliharaan secara periodik di sejumlah Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) dan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Jeranjang Unit 3, serta tertundanya operasi PLTU Jeranjang Unit 1 dan 2 yang berkapasitas masing-masing 25 MW.

"Kalau itu dilakukan kemungkinan Lombok tidak akan mengalami defisit energi listrik pada beban puncak. Kalau di atas pukul 21.00 WITA, tidak masalah," katanya.

Humas PT PLN wilayah NTB H Amrullah, mengatakan pihaknya juga mengimbau seluruh pengelola hotel di daerah itu untuk memanfaatkan generator guna mengatasi defisit energi listrik yang terjadi saat ini.

Menurut dia, hampir semua pengelola hotel di NTB, terutama kelas bintang sudah melaksanakan imbauan tersebut. Hasilnya, ada pengurangan defisit energi listrik sebesar 10 MW.

"Kalau masyarakat juga bisa melakukan penghematan energi listrik pada malam hari, mungkin tidak ada lagi pemadaman listrik secara bergiliran," ujarnya.

Menanggapi permintaan manajemen PLN, Ketua KNPI NTB Sulhan Mukhlis menegaskan kebutuhan akan energi listrik merupakan hak dasar bagi warga negara Indonesia.

"Kami belum bisa mendukung apa yang diminta PLN karena kami konsentrasi dulu pada masalah pemadaman listrik secara bergiliran setiap hari," katanya.