Lombok Barat minta Pemprov hibahkan Pasar Seni

id Pemkab Lobar

Kalau diberikan, kami akan revitalisasi aset itu karena tempatnya strategis untuk pengembangan pariwisata berbasis budaya
Lombok Barat,  (Antara) - Pemerintah Kabupaten Lombok Barat meminta Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat menghibahkan pasar seni yang ada di kawasan wisata Senggigi agar bisa dikelola sebagai sarana pertunjukan atraksi budaya sebagai upaya memajukan dunia pariwisata.

"Kalau diberikan, kami akan revitalisasi aset itu karena tempatnya strategis untuk pengembangan pariwisata berbasis budaya," kata Wakil Bupati Lombok Barat Fauzan Khalid, di kawasan wisata Senggigi, Kabupaten Lombok Barat, Selasa.

Hal itu dikatakan pada acara forum koordinasi, sinkronisasi, harmonisasi dan integrasi program-program kepariwisataan dalam upaya menciptakan simbiosis mutualisme di kalangan insan pariwisata.

Kegiatan yang bertujuan membangun komitmen bersama untuk pengembangan pariwisata Kabupaten Lombok Barat tersebut diikuti Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) NTB, Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) NTB, Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) NTB, kalangan akademisi, sejumlah kepala desa dan tokoh agama.

Menurut Fauzan, dalam membangun dunia pariwisata di Indonesia, termasuk NTB, ternyata tidak bisa hanya dengan mengandalkan keindahan alam, tapi budaya juga bisa menjadi pendukung yang kuat.

Contoh nyata, kata dia, Thailand dan Malaysia. Kedua negara tersebut lebih mengandalkan faktor budaya.

"Kalau dinilai keindahan alam Indonesia jauh lebih indah dibandingkan Thailand dan Malaysia, tapi dengan mengandalkan budaya jumlah wisatawan yang berkunjung jauh lebih banyak dibandingkan Indonesia," ujarnya.

Dia menilai kondisi pasar seni Senggigi saat ini membutuhkan sentuhan pengelolaan yang bagus agar bisa menjadi sarana pendukung dalam membangun pariwisata di obyek wisata dunia tersebut.

Jika diberikan oleh Pemerintah Provinsi NTB, lanjut Fauzan, pihaknya akan mengadakan pertunjukan seni secara terjadwal, sehingga keberadaan pasar seni tersebut menjadi lebih hidup.

"Saya siap diajak bertemu dengan Gubernur NTB membicarakan masalah aset pemerintah tersebut dengan Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) NTB," ujarnya.