Warga Lombok Barat Tutup Akses Jalan Rusak

id Jalan Rusak

Warga Lombok Barat Tutup Akses Jalan Rusak

Ratusan warga Desa Perampuan, Kabupaten Lombok Barat, NTB, menutup akses jalan rusak. (Foto warga) (1)

"Ini sebagai sikap protes warga kepada pemerintah yang tidak memperhatikan jalan yang sudah lama rusak parah akibat dilintasi kendaraan berukuran besar, seperti `dump truck` dan kendaraan alat berat lainnya,"
Lombok Barat (Antara NTB) - Ratusan warga Desa Perampuan, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, menutup akses jalan yang rusak dengan tumpukan batu serta menanam pohon pisang sebagai bentuk protes kepada pemerintah daerah.

"Ini sebagai sikap protes warga kepada pemerintah yang tidak memperhatikan jalan yang sudah lama rusak parah akibat dilintasi kendaraan berukuran besar, seperti `dump truck` dan kendaraan alat berat lainnya," kata Sahnan, perwakilan masyarakat Desa Perampuan, di Labuapi, Lombok Barat, Senin.

Aksi ratusan warga tersebut berlangsung mulai pukul 08.00 WITA dan berakhir sekitar pukul 11.35 WITA.

Akibat penutupan akses jalan tersebut kendaraan roda dua maupun roda empat tidak bisa melintas sehingga harus berbalik arah.

Sahnan menjelaskan kerusakan jalan di desanya akibat dilintasi kendaraan berukuran besar yang membawa material. Untuk itu, pihaknya meminta pemerintah daerah untuk segera memperbaikinya karena persoalan ini bukan baru terjadi, namun sudah cukup lama.

"Jalan di desa kami ini harus dijadikan skala prioritas untuk diperbaiki karena sudah begitu lama dibiarkan rusak. Sudah tiga kali pergantian Camat Labuapi, tapi tidak kunjung diperbaiki," ujar Sahnan.

Ia menegaskan aksi penutupan akses jalan akan terus dilakukan oleh warga jika Pemerintah Kabupaten Lombok Barat belum bisa memberikan titik terang untuk memperbaikinya.

"Kami akan tetap mengisolasi jalan ini hingga pemerintah mau memperbaiki akses jalan yang rusak parah ini," kata Sahnan.

Menyikapi tuntutan masyarakat, Camat Labuapi Baiq Mustika beserta jajarannya turun ke lokasi unjuk rasa untuk mengecek kondisi jalan dan berdialog dengan warga.

Dialog yang berlangsung cukup alot tersebut dikawal oleh aparat kepolisian dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat (AD).

Baiq Mustika menjelaskan untuk memperbaiki jalan yang rusak tidak serta merta bisa langsung begitu saja, namun harus ada proses yang harus dilalui, seperti pengusulan perbaikan jalan rusak kepada Pemerintah Kabupaten Lombok Barat.

"Untuk periode sekarang, pemerintah daerah sudah memetakan wilayah atau desa prioritas untuk diperbaiki jalannya, seperti Desa Kuranji," katanya.  (*)