Dikpora: 148 Sekolah Akan Laksanakan Ujian Nasional

id UN Sumbawa Barat

"Total jumlah peserta ujian nasional (UN) tahun ini sebanyak 2.809 siswa yang terdiri atas 975 siswa SMA, 504 siswa SMK dan 1.330 siswa SMP/sederajat, sedangkan SD jumlahnya 2.328 siswa,"
Sumbawa Barat (Antara NTB) - Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sumbawa Barat mencatat 148 sekolah mulai tingkat SD, SMP hingga SMA/SMK akan melaksanakan ujian nasional dan ujian sekolah 2015.

"Total jumlah peserta ujian nasional (UN) tahun ini sebanyak 2.809 siswa yang terdiri atas 975 siswa SMA, 504 siswa SMK dan 1.330 siswa SMP/sederajat, sedangkan SD jumlahnya 2.328 siswa," kata Sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Sumbawa Barat Yahya Soud di Taliwang, Rabu.

Kata dia, jumlah siswa itu berasal dari 23 SMA/SMK/sederajat, dan 32 SMP/MTs/ sederajat serta 92 sekolah dasar (SD).

Ujian nasional SMA/SMK akan dilaksanakan 13-15 April 2015 dan hasilnya akan diumumkan pada 18 Mei, sedangkan ujian nasional SMP akan dilaksanakan pada 4-7 Mei 2015 dan hasilnya akan diumumkan pada 10 Juni.

Ia mengatakan, mulai tahun ini, nilai UN tidak lagi menjadi penentu kelulusan siswa, namun kelulusan siswa akan ditentukan sejumlah variabel lain, seperti hasil ujian praktik, hasil ujian akhir sekolah (UAS) dan nilai rapor.

Selain itu, pihak sekolah memiliki kewenangan untuk menetapkan kelulusan siswa. "Namun bukan berarti sekolah bisa semaunya dalam menentukan kelulusan. Misalnya, untuk mengejar target lulus 100 persen lalu semua siswa diluluskan tanpa melihat secara keseluruhan variabel penilaian, itu tidak dibenarkan," katanya.

Sementara itu, kata Yahya, pihaknya saat ini terus mengintensifkan pemantauan dan persiapan semua sekolah untuk menghadapi UN dan UAS.

Yang penting, menurutnya, bukan hanya mengejar target lulus 100 persen, tetapi seberapa besar angka lulusan tersebut bisa diserap atau diterima oleh sekolah dan diinginkan oleh siswa peserta UN/UAS itu sendiri.

"Dalam beberapa tahun terakhir, target `output` yang diinginkan sesuai minat dan bakat siswa memang belum maksimal. Kita baru pada persentase lulusnya. Itu yang sekarang coba kita capai dengan menggenjot persiapan di masing-masing sekolah," kata Yahya. (*)