Nilai Investasi Di Mataram Mencapai Rp3,4 Triliun

id pbm p

"Sedangkan perusahaan-perusahaan besar yang menjadi investasi fasilitas dengan modal di atas Rp500 juta pendataanya dilakukan oleh pihak provinsi"
Mataram, (Antara NTB) - Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, mencatat nilai investasi di daerah itu mencapai lebih dari Rp3,4 triliun pada tahun 2014.

Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPMP2T) Kota Mataram Cokorda Sudira M di Mataram, Jumat mengatakan nilai investasi sebesar Rp3,4 triliun lebih itu merupakan investasi nonfasilitas atau perusahaan dengan modal di bawah Rp500 juta, berupa Persero Terbatas (PT), Usaha Dagang (UD) dan "Comanditaire Venootschap" (CV).

"Sedangkan perusahaan-perusahaan besar yang menjadi investasi fasilitas dengan modal di atas Rp500 juta pendataanya dilakukan oleh pihak provinsi," katanya.

Menurutnya, perkembangan nilai investasi di Kota Mataram diprediksi akan terus meningkat seiring dengan maraknya pertumbuhan dan perkembangan ekonomi di Kota Mataram. Apalagi dengan akan beroperasionalnya Lombok Epicentrum Mall (LEM) tahun ini.

"Tetapi saat ini kami belum bisa membandingkan nilai investasi tahun 2014 dengan tahun sebelumnya, karena kami baru menghitung nilai investasi mulai tahun 2014 atau seiring dengan pembentukan BPMP2T di Mataram," katanya.

Terkait dengan itu, guna memudahkannya melakukan penghitungan dan prediksi terhadap nilai investasi di Kota Mataram tahun 2015, pihaknya telah membuat peta lokasi investasi melalui penerapan segitiga emas.

Istilah segitiga emas ini adalah untuk kawasan potensi investasi di Loang Baloq sebagai objek wisata, selanjutnya kawasan Makam Bintaro dengan pengembangan rencana wisata religi dan kawasan Sekarbela sebagai sentra kerajinan emas, perak dan mutiara sebagai objek wisata belanja.

"Tiga titik kawasan ini sudah masuk dalam peta potensi investasi yang akan disosialisasikan untuk menarik investor menanamkam modalnya di kawasan-kawasan strategis tersebut," katanya.

Dia mengatakan, dampak dari perkembangan peningkatan investasi di Kota Mataram mampu memberikan perkembangan serta peningkatan terhadap ekonomi masyarakat dalam berbagai bidang.

Seperti bidang perbankan, perdagangan, pariwisata dan ekonomi yang bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Lebih jauh Cokorda mengatakan, lembaga BPMP2T baru terbentuk pada awal bulan April 2014. Di mana sebelumnya, pendataan dilakukan secara terpisah-pisah sesuai dengan bidangnya.

"Contohnya bidang pariwisata ada di Dinas Pariwisata, bidang perdagangan ada di Dinas Koperasi Perdagangan dan Prindusterian dan bidang ekonomi ditangani oleh Bagian Ekonomi Setda Kota Mataram," katanya.

Dasar itulah, pihaknya kini sedang melakukan pendataan secara maksimal, agar semua perusahaan yang masuk kategori nonfisik dapat terdata dan potensi investasi dapat diprediksi serta tersosialisasikan secara maksimal. (*)