Dewan Pendidikan Mataram dDukung UN "Online"

id un online

"Alasannya, kebijakan pemerintah untuk melaksanakan ujian nasional (UN) `online` tahun ini terlalu mepet dengan kegiatan UN, sehingga para kepala sekolah maupun siswa belum siap"
Mataram, (Antara NTB)- Dewan Pendidikan Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, mendukung rencana pemerintah untuk melaksanakan ujian nasional "online", tetapi tidak pada 2015.

"Alasannya, kebijakan pemerintah untuk melaksanakan ujian nasional (UN) `online` tahun ini terlalu mepet dengan kegiatan UN, sehingga para kepala sekolah maupun siswa belum siap," kata Ketua Dewan Pendidikan Kota Mataram H Adnan Muchsin di Mataram, Jumat.

Dikatakannya, Kota Mataram sebagai barometer pendidikan bagi daerah-daerah lainnya harus menjadi pioner dalam penerapan berbagai kebijakan pemerintah termasuk pelaksanaan UN "online".

"Kalau tahun depan kita tidak bisa menerapkan UN "online", malu kita sama kabupaten/kota lainnya," ujarnya.

Terkait dengan itu, mulai saat ini jajaran Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kota Mataram harus mendorong dan menfasilitasi sekolah-sekolah guna mempersiapkan diri untuk pelaksanaan UN "online" pada tahun 2016.

"Baik itu persiapan secara materi, maupun persiapan sumber daya manusia dari siswa dan guru. Terutama empat sekolah yang pernah menjadi rintisan sekolah bertaraf internasional (RSBI), apabila tahap awal akan dilakukan uji coba," ujarnya.

Menurutnya, saat ini para peserta didik dituntut untuk memiliki ilmu teknologi yang canggih, begitu juga guru, sebagai persiapan menghadapi era perkembangan zaman yang semakin canggih.

Adnan menyebutkan, ketidaksiapan sekolah untuk melaksanaan UN "online" tahun ini antara lain disebabkan empat kepala sekolah yang pernah menjadi RSBI yakni SMAN 1, SMAN 5, SMPN 2 dan SMPN 6 Mataram menyatakan belum siap.

"Apalagi sekolah-sekolah lainnya yang di bawah itu," katanya.

Pengakuan dari para kepala sekolah, katanya, karena waktu persiapan sangat mepet dengan pelaksanaan UN, di mana pemerinah mengelurakan kebijakan itu pada bulan Januari 2015.

"Semestinya jika pemerintah ingin menerapkan UN `online` kebijakan minimal diturunkan enam bulan sebelumnya, agar berbagai persiapan bisa dilakukan secara maksimal," katanya.

Dengan mendesaknya waktu yang diberikan untuk persiapan itu, Dikpora Kota Mataram akhirnya membutuskan meniadakan UN "online" tahun 2015, sebab pemerintah kota tidak ingin tergesa-gesa menerapkannya yang akhirnya akan memberikan hasil tidak maksimal.

"Kita tidak ingin memaksakan diri untuk melaksanakan UN `online` tahun ini, karena dikhawatirkan hasil tidak sesuai harapan. Tapi kalau tahun depan Insya Allah kita siap," ujarnya. (*)