MUI: Keberatan Rektor IAIN Silahkan Ke Menag

id IAIN Mataram PGS rektor

"Kalau ada masalah tanyakan langsung ke Menteri Agama, mengapa sampai hari ini rektor yang baru tidak dilantik. Bukannya membuat kegaduhan, apa lagi memprovokasi mahasiswa untuk berdemo,"
Mataram (Antara NTB) - Ketua MUI Nusa Tenggara Barat Prof Saiful Muslim mempersilahkan pihak-pihak yang mempersoalkan pengangkatan Nashuddin sebagai Pengganti Sementara (Pgs) Rektor IAIN Mataram untuk mengadukan hal itu ke Menteri Agama dan bukannya membuat kegaduhan mengganggu aktivitas perkuliahan.

"Kalau ada masalah tanyakan langsung ke Menteri Agama, mengapa sampai hari ini rektor yang baru tidak dilantik. Bukannya membuat kegaduhan, apa lagi memprovokasi mahasiswa untuk berdemo," kata Saiful Muslim di Mataram, Jumat.

Saiful Muslim yang juga pernah menjadi Rektor IAIN Mataram ini, mengaku prihatin dengan kondisi yang terjadi saat ini. Mengingat polemik yang terjadi di tubuh IAIN Mataram belum juga berakhir, pasca keputusan Kementerian Agama yang tidak melantik Prof HM Taufik sebagai Rektor IAIN Mataram.

"Mari kita pelihara kebersamaan dan tidak ada yang perlu diperbesar-besarkan," ujarnya.

Dia menjelaskan, dirinya merasa perlu untuk mengingatkan agar seluruh jajaran di IAIN Mataram untuk tidak saling menjatuhkan dan mengakhiri perdebatan terkait pengangkatan Pgs oleh Kementerian Agama tersebut.

Sebab, bagaimanapun menurutnya pengangkatan tersebut pastinya sudah melalui mekanisme yang berlaku.

"Kalau ada protes semestinya tidak disampaikan di internal IAIN Mataram atau langsung menghakimi Pgs. Silahkan saja sampai protes itu ke Kementerian Agama, karena penunjukan itu tidak ada kaitan dengan IAIN Mataram," jelasnya.

Terlebih lagi, ujarnya jabatan Dr Nashuddin sebagai Pengganti Sementara (Pgs) Rektor IAIN Mataram bersifat sementara dan tidak berlaku tetap. Arti kata, wewenang Pgs dalam mengambil keputusan strategis sangat terbatas.

"Lain halnya kalau Pgs mengabil keputusan yang strategis, itu baru bisa dilaporkan ke Jakarta, yakni Kementerian Agama," katanya.

Karena itu, kata Syaiful yang juga mantan Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Agama Provinsi NTB itu, mengimbau kepada pihak-pihak yang berseberangan maupun tidak, untuk segera menghentikan dan mengakhiri polemik tersebut, sehingga tidak terus berkepanjangan yang nantinya berakibat pada aktivitas di kampus itu menjadi terhenti.

Sebelumnya, mayoritas anggota senat IAIN Mataram tidak setuju dengan penunjukan Dr Nashuddin sebagai Pgs Rektor IAIN Mataram oleh Kementerian Agama RI. Nashuddin dan kelompoknya diduga telah melakukan permainan dalam penetapan Pgs di Kemeterian Agama.

Sementara itu, pemilihan calon Rektor IAIN Mataram secara demokratis menetapkan Wakil Rektor IAIN Mataram Bidang Akademik Prof HM Taufik sebagai Rektor IAIN Mataram.

Namun, rencana pelantikan yang akan dilangsungkan di Jakarta 6 Januari 2015 ditunda, dengan alasan karena terdapat rekomendasi temuan dari Inspektorat Jenderal Kemenag yang menyebutkan bahwa Taufik bersama pejabat lain di IAIN Mataram masih terkait dengan kekeliruan pengelolaan Beban Kerja Dosen (BKD).

Rekomendasi itu dikirimkan kepada Biro Kepegawaian 5 Januari 2015, tepat sehari sebelum dilantik. (*)