Pabrik Gula Butuh 20.000 Tenaga Kerja

id pabrik gula

"Itu kebutuhan untuk penanaman hingga pemanenan tebu yang menjadi bahan baku utama pembuatan gula pasir"
Mataram (Antara NTB) - Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nusa Tenggara Barat Wildan mengatakan pabrik gula pasir milik PT. Sukses Mantap Sejahtera di Kabupaten Dompu, membutuhkan sebanyak 20.000 tenaga kerja.

"Itu kebutuhan untuk penanaman hingga pemanenan tebu yang menjadi bahan baku utama pembuatan gula pasir," katanya di Mataram,Kamis, ketika ditanya wartawan terkait rencana pembangunan paroik gula tersebut.

Ia menyebutkan dari total tenaga kerja yang dibutuhkan, sebanyak 8.000 orang sudah disiapkan, sisanya sebanyak 12 ribu orang yang masih harus dicari untuk menunjang proses penanaman hingga pemanenan tebu.

"Kami sudah koordinasi dengan Dinas Perkebunan NTB terkait kebutuhan tenaga kerja yang harus disiapkan untuk menunjang operasional pabrik gula pasir tersebut," katanya.

Menurut dia, kebutuhan tenaga kerja yang relatif banyak tersebut tentu menjadi peluang bagi masyarakat NTB yang belum memiliki kesempatan bekerja.

Perekrutan tenaga kerja di sektor perkebunan tersebut juga bisa menekan penempatan jumlah tenaga kerja Indonesia (TKI) ke luar negeri, terutama ke Malaysia.

Peluang kerja di pabrik gula pasir tersebut, kata Wildan, tidak hanya untuk masyarakat di Kabupaten Dompu, tetapi juga kabupaten/kota lainnya di NTB, yang berminat bekerja di perkebunan tebu.

Oleh sebab itu, Pemerintah Provinsi NTB dan Pemerintah Kabupaten Dompu terus berkoordinasi terkait masalah peluang kerja tersebut.

"Perekrutan tenaga kerja dalam jumlah besar bukan berarti mengambil lahan pekerjaan masyarakat lokal, tetap mereka menjadi prioritas, namun karena yang dibutuhkan relatif banyak maka perlu disiapkan dari luar," ujarnya.

Wildan juga menegaskan pihaknya hanya sebagai fasilitator bagi masyarakat yang membutuhkan pekerjaan di sektor industri.

Disnakertrans NTB juga siap untuk memberikan pendampingan dan perlindungan bagi pekerja pabrik gula pasir yang rencananya mulai berproduksi pada akhir 2015 tersebut.

"Kami akan fasilitasi dan memberikan perlindungan bagi pekerja dengan mengarahkan perusahaan membuat perjanjian kerja bersama (PKB), supaya pekerja tidak bernasib buruk," katanya.

Pabrik gula pasir yang dibangun di Kecamatan Pekat, Kabupaten Dompu, itu rencananya akan memproduksi gula pasir sebanyak 750 ribu ton per tahun dengan memanfaatkan tebu hasil produksi pada lahan inti seluas 5.700 hektare yang diberikan pemerintah daerah dengan status hak guna usaha (HGU).

Ada juga produksi petani plasma yang sudah melakukan penanaman sejak 2014 seluas 1.000 hektare.

Dari 5.700 hektare luas lahan HGU untuk PT SMS, yang sudah dipersiapkan untuk penanaman pada 2014 seluas 2.000 hektare, namun yang sudah ditanami baru 300 hektare.

Meskipun belum ditanami sepenuhnya, pemerintah akan menyiapkan lagi perluasan areal tanam seluas 2.000 hektare pada 2015, sehingga total lahan tanam yang sudah siap dikelola mencapai 4.000 hektare dari total yang dibutuhkan seluas 10.000 hektare.

Sementara sisa seluas 1.700 hektare sudah dikelola oleh petani setempat dengan menanam berbagai komoditas, namun PT SMS menginginkan agar petani menanami lahan itu dengan tebu untuk menunjang produksinya. (*)