Dinas: Keberhasilan Program IB Mencapai 90 Persen

id IB

Dinas: Keberhasilan Program IB Mencapai 90 Persen

Kepala Dinas Perikanan Kelautan dan Peternakan (Diskanlutnak) Sumbawa Barat H Abbas

"Target kami setiap tahun 500 akseptor tetap dengan target penambahan 20 persen. Tahun 2014 sampai Desember tercatat sebanyak 600 akseptor tetap dengan kelahiran sebanyak 342 ekor"
Mataram, (Antara NTB)- Tingkat keberhasilan program inseminasi buatan (IB) yang dilaksanakan Dinas Perikanan Kelautan dan Peternakan Sumbawa Barat mencapai 90 persen.

Kepala Dinas Perikanan Kelautan dan Peternakan (Diskanlutnak) Sumbawa Barat H Abbas saat dihubungi dari Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin, mengatakan sejak mulai dilaksanakan pada 2009 sampai saat ini minat peternak untuk menjadikan ternak sapi mereka sebagai akseptor IB terus meningkat.

"Target kami setiap tahun 500 akseptor tetap dengan target penambahan 20 persen. Tahun 2014 sampai Desember tercatat sebanyak 600 akseptor tetap dengan kelahiran sebanyak 342 ekor," kata Abbas.

Selain dianggarkan melalui anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD), program IB di Sumbawa Barat juga mendapat bantuan dari provinsi dan APBN.

Tahun 2016, kata dia, dinas terkait mendapatkan bantuan APBN program gertak birahi 500 ekor untuk akseptor.

Abbas yang didampingi Kabid Peternakan Kusmirin menyatakan per tahun total "straw" IB yang dialokasikan mencapai 1.000 lebih dosis dengan tingkat keberhasilan 90 persen.

"Salah satu kendala kita adalah minimnya jumlah tenaga inseminator bersertifikat. Saat ini kita hanya punya tujuh orang inseminator bersertifikat, yang aktif hanya lima orang. Tapi salah satu inseminator KSB merupakan yang terbaik di NTB," katanya.

Diskanlutnak sendiri, lanjutnya, terus menggalakkan program IB dengan mengintensifkan sosialisasi kepada peternak. Dengan program tersebut peternak lebih diuntungkan, karena harga sapi hasil IB jauh lebih tinggi dari harga sapi lokal biasa.

"Umur 1,5 tahun harganya bisa mencapai Rp15 juta, sementara untuk sapi lokal di usia tersebut berkisar Rp4 hingga Rp5 juta saja," ujar Abbas.

Saat ini di Sumbawa Barat, kata dia, total populasi sapi mencapai 761.126 ekor. Tingkat produktivitas sapi betina dewasa di daerah ini cukup tinggi.

Terbukti dari total jumlah populasi tersebut, 80 persen betina dewasa melahirkan setiap tahun. "Standar reproduksi bagus jika total 70 persen betina dewasa dari jumlah populasi melahirkan setiap tahun. Kalau berada di angka 50 persen berarti ada gangguan reproduksi di wilayah itu," katanya.

"Rata-rata per tahun, kuota ternak sapi dari Sumbawa Barat yang dikirim keluar daerah mencapai 2.500 hingga 3.000 ekor," katanya.(*)