Usulan Rinjani jadi Geopark Dunia Diundur 2016

id Gepark Rinjani

"Sebetulnya usulan Rinjani menjadi geopark dunia sudah disampaikan 2014. Tetapi oleh UNESCO setiap tahun masing-masing negara hanya boleh mengusulkan dua calon. Karena 2014, Danau Toba dan Sewu yang diusulkan, Rinjani tidak jadi,"
Mataram (Antara NTB) - Usul Gunung Rinjani di Provinsi Nusa Tenggara Barat menjadi calon taman bumi atau geopark dunia ke Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB dipastikan mundur hingga 2016.

Ahli Geologi yang juga Mantan Kepala Dinas Pertambangan dan Energi NTB Heryadi Rahmat di Mataram, Kamis, mengatakan tertundanya usulan Rinjani menjadi calon geopark dunia ke UNESCO PBB hingga 2016 karena terhalang kelengkapan dokumen Gunung Sewu, Daerah Istimewa Yogyakarta, yang belum dinyatakan lengkap.

"Sebetulnya usulan Rinjani menjadi geopark dunia sudah disampaikan 2014. Tetapi oleh UNESCO setiap tahun masing-masing negara hanya boleh mengusulkan dua calon. Karena 2014, Danau Toba dan Sewu yang diusulkan, Rinjani tidak jadi," katanya.

Tetapi setelah diseleksi di UNESCO, persyaratan Sewu dinyatakan tidak lengkap dan harus diperbaiki, sehingga 2015 ini, Toba dan Sewu kembali diusulkan ke UNESCO menjadi calon geopark dunia. Sementara, Gunung Rinjani harus rela diusulkan pada 2016.

"Inilah yang menjadi ganjalan sehingga usulan Rinjani harus di undur di 2016, karena Sewu belum selesai," ujar Heryadi Rahmat usai bertemu Gubernur NTB TGH M Zainul Majdi dan perwakilan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kemenperaf, dan Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) di Kantor Gubernur NTB.

Menurutnya, saat ini Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sedang menggalang kelembagaan pengelolaan destinasi wisata yang diusulkan menjadi calon geopark dunia ke UNESCO, termasuk Rinjani.

Karena, dari empat yang akan diusulkan menjadi geopar dunia, Rinjani menjadi percontohan karena dinilai paling bagus dan sudah benar menjalankan kelembagaan dalam pengelolaan destinasi wisata melibatkan peran masyarakat serta pelaku wisata.

"NTB ini lebih dulu sudah membentuk kelembagaan dari hasil lelang dengan melibatkan peran masyarakat didalamnya. Hal ini kemudian ingin dipadukan dengan program Kemenperaf, sehingga pengelolaan dan penataan destinasi wisata bisa menjadi lebih baik," terangnya.

Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) diusulkan menjadi calon geopark dunia ke UNESCO PBB karena memiliki sedikitnya lima hal pokok untuk menjadi geopark global. Kelima hal pokok itu, yakni pertama, Gunung Rinjani memiliki nilai warisan geologi penting dari aspek kegunungapian, situs warisan alam berupa kaldera, kerucut-kerucut gunung api muda, lapangan solfatara, mata air panas, dan bentangan lainnya yang memiliki nilai estetika tinggi, seperti air terjun.

Kedua, situs-situs geologi gunung api mempunyai makna bagi pengembangan ilmu pengetahuan kebumian dan pendidikan. Adapun ketiga, Gunung Rinjani sudah memiliki badan pengelola Rinjani dulu disebut Rinjani Trekking Management Board (RTMB) yang melibatkan warga lokal secara aktif.

Keempat, penyelenggara pariwisata berbasis geologi yang telah banyak memberi manfaat berupa pertumbuhan ekonomi lokal melalui jasa pemandu, penginapan, rumah makan, transportasi dan penjualan cinderamata.

Kelima, Gunung Rinjani sebagai bentuk keberhasilan pengembangan pariwisata karena telah memperoleh tiga penghargaan internasional, yakni World Legacy Award untuk kategori "Destination Stewardship" dari Conservation International and National Geographic Traveler 2004 serta finalis Tourism for Tomorrow Award masing-masing tahun 2005 dan 2008.

Usulan tersebut diajukan ke Sekretariat Global Geoparks Network (GGN) UNESCO oleh Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) melalui Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata. (*)