PDAM: Akibat Kemarau Debit Air Turun Drastis

id pdam

"Penurunan debit air yang mencapai 80 persen ini sangat mengkhawatirkan, karena kondisi itu mengganggu pelayanan dan berdampak kemana-mana"
Mataram, (Antara NTB)- Direktur Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Giri Menang Mataram H Lalu Ahmad Zaini mengatakan, akibat musim kemarau debit air pada sumber mata air PDAM turun drastis dari 100 liter per detik menjadi 20 liter per detik.

"Penurunan debit air yang mencapai 80 persen ini sangat mengkhawatirkan, karena kondisi itu mengganggu pelayanan dan berdampak kemana-mana," katanya di Mataram, Nusa Tenggara Barat, Kamis.

Zaini yang ditemui di sela menghadiri rapat koordinasi jajaran kepala satuan kerja perangkat daerah (SKPD) Pemerintah Kota Mataram mengatakan, pengurangan debit air yang drastis itu terjadi di sumber mata air kawasan Serepak Kabupaten Lombok Barat.

Sumber mata air di Serepak ini melayani pelanggan wilayah Kecamatan Gunung Sari yang memiliki 12 desa, termasuk sebagian pelanggan di Kecamatan Ampenan Kota Mataram.

Sementara, debit air dari sumber mata air kawasan Sara Sute, Ranget dan Montong Kabupaten Lombok Barat, penurunannya tidak terlalu drastis yakni sekitar lima persen.

Menurut dia, untuk memastikan suplai air ke pelanggan bisa terpenuhi, PDAM saat ini sedang menyelesaikan pengerjakan pemasangan pipa untuk mengaliri air yang bersumber dari mata air Sesaot yang juga berada di Kabupaten Lombok Barat.

"Jika proyek pemasangan pipa dari sumber mata air Sesaot ini rampung, Insya Allah masalah kekurangan suplai air di Kecamatan Gunung Sari dan Kecamatan Ampenan bisa teratasi," sebutnya.

Selain itu, PDAM Giri Menang Mataram saat ini sedang melakukan uji coba sumur bor di kawasan Jalan Udayana dan sumur bor dengan kapasitas 15 liter per detik.

Keberadaan sumur bor tersebut dinyakini bisa menjawab harapan pelanggan PDAM di kawasan itu yang selama ini sering kekurangan air pada jam-jam tertentu.

Karena itu, penggunaan sumur bor bersifat darurat. Artinya, sumur bor akan dimanfaatkan ketika distribusi air dari mata air induk berkurang.

"Kami menjamin kualitas air sumur bor ini sama dengan PDAM karena memiliki kedalaman hingga 100 meter dan telah lulus uji kualitas air termasuk dari dinas kesehatan," katanya.

Selain di Jalan Udayana, PDAM saat ini sedang membangun sumur bor di kawasan Sandik Kabupaten Lombok Barat. Dengan demikian, jika sumur bor di Sandik rampung maka PDAM akan memiliki lima unit sumur bor, empat unit tersebar di Lombok Barat dan satu unit di Kota Mataram.

"Jumlah sumur bor ini akan terus kami tingkatkan sesuai dengan kondisi dan permintaan pelanggan sebagai bagian meningkatkan pelayanan terhadap pelanggan," ujarnya. (*)