NTB jadi lokasi uji coba teknologi energi terbarukan

id TET NTB

NTB jadi lokasi uji coba teknologi energi terbarukan

Pembangkit Listrik Tenaga Hibrid, Pantai Baru, Srandakan, Bantul, Yogyakarta. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan) (1)

"Kami ingin berkonsultasi dengan pemimpin tertinggi di Provinsi NTB terkait pelatihan dan sertifikasi profesi TET"
Mataram (Antara NTB) - Provinsi Nusa Tenggara Barat menjadi lokasi pelatihan dan sertifikasi profesi Teknologi Energi Terbarukan (Peka Sinergi).

Hal ini mengemuka saat Gubernur NTB TGH M Zainul Majdi menerima kunjungan Dr Mae Chu Chang selaku Advisor Proyek Pelatihan dan Sertifikasi Profesi Teknologi Energi Terbarukan di Mataram, Senin.

Dalam kesempatan itu, Dr Mae Chu Chang melaporkan tentang proyek baru Peka Sinergi dimana NTB menjadi lokasi uji coba Teknologi Energi Terbarukan (TET).

"Kami ingin berkonsultasi dengan pemimpin tertinggi di Provinsi NTB terkait pelatihan dan sertifikasi profesi TET," kata mantan Lead Education Specialist & Coordinator of Indonesia Human Development Unit, East Asia and Pacific Region, The World Bank, Indonesia ini.

Mae Chu Chang mengatakan, proyek ini untuk menjawab kebutuhan pasar terkait tenaga kerja ahli di bidang TET. Untuk skala nasional proyek ini baru diujicobakan di NTB.

"Nantinya akan ada Master Assesor yang akan melihat seberapa jauh keberhasilan dari proyek ini," ujarnya.

Ia menuturkan, ada empat hal yang menjadi fokus utama dalam proyek TET tersebut, antara lain tenaga surya, air, angin, dan biomassa. Rencananya proyek ini akan berjalan selama 28 bulan, sejak September 2015 hingga Februari 2018.

Sementara, Prof Soewardji selaku Wakil Rektor IV Universitas Mataram (UNRAM) mengatakan proyek ini pertama kali ditawarkan ke Provinsi NTB.

"Jika proyek ini berhasil, NTB bisa menjadi leading, dan provinsi-provinsi lain di Indonesia. Dan daerah lain bisa belajar atau mengadopsi teknologi baru ini ke NTB," terangnya.

Agar proyek ini bisa berjalan maksimal, Peka Sinergi, kata dia, bekerja sama dengan UNRAM sebagai perwakilan akademisi, Pemerintah Provinsi sebagai pemegang kebijakan, dan SMK sebagai penerima pelatihan.

"Ada 9 SMK yang dilibatkan dalam proyek Peka Sinergi di seluruh provinsi NTB," tambahnya.

Bahkan, nantinya tenaga kerja yang menerima pelatihan TET ini, akan memiliki sertifikasi yang dapat digunakan di dunia usaha.

Menanggapi hal tersebut, Gubernur NTB sangat mengapresiasi terpilihnya NTB sebagai provinsi pertama yang menerima proyek pelatihan dan sertifikasi TET.

Ia juga menyampaikan proyek ini akan berhasil jika ada sinergi yang baik antara pihak-pihak terkait, baik pemerintah maupun swasta.

"NTB memiliki SDM yang banyak, namun tidak semuanya memiliki kemampuan yang mumpuni. Oleh karena itu, dengan adanya proyek ini semakin meningkatkan kemampuan masyarakat NTB," tandasnya. (*)