Gubernur NTB turut berduka meninggalnya pesilat SMP

id Gubernur NTB

Gubernur NTB turut berduka meninggalnya pesilat SMP

Gubernur NTB TGH M Zainul Majdi. (1)

"Atas kejadian ini saya turut berbelasungkawa"
Mataram (Antara NTB) - Gubernur Nusa Tenggara Barat TGH M Zainul Majdi turut berbelasungkawa atas meninggalnya siswa SMP Syarifudin saat mengikuti kejuaraan daerah pencak silat yang dilaksanakan di Gedung KONI NTB, Senin (16/11).

"Saya belum dapat laporannya, tetapi kalau ada yang wafat itu musibah dan tidak ada orang yang mau seperti itu. Tentunya atas kejadian ini saya turut berbelasungkawa," kata Zainul Majdi di Mataram, Selasa.

Meski demikian, atas kejadian itu, dirinya akan segera meminta laporan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga dan KONI NTB atas kasus tewasnya Syarifudin siswa salah satu SMP di Kabupaten Lombok Utara yang sedang bertanding di kejuaraan daerah pencak silat tesebut.

"Secepatnya, saya akan meminta laporan Dikpora dan KONI NTB dalam menangani wafatnya siswa SMP itu, termasuk pemerintah provinsi akan segera menyiapkan santunan kepada keluarga korban," ujar gubernur.

Selain itu, gubernur berharap kasus meninggalnya atlet atau pelajar yang sedang mengikuti pertandingan tidak boleh terulang kembali di masa mendatang.

"Saya berharap ini tidak akan terulang kembali ke depannya. Kalaupun ada dugaan-dugaan lain pasti akan kita tindak lanjuti," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga NTB H Rosiadi Sayuti mengatakan meninggalnya Syarifudin merupakan musibah yang tidak diinginkan semua pihak.

Namun, ditegaskannya, bahwa panitia penyelenggara sudah melaksanakan kegiatan pencak silat tersebut sesuai prosedur yang ada, baik dari sisi keamanan maupun kesehatan.

"Yang jelas kejadian ini di luar dugaan kita bahwa ada insiden yang menimpa salah satu peserta pertandingan," katanya.

Ia menuturkan, peristiwa meninggalnya Syarifudin terjadi pada akhir ronde kedua. Syarifudin terkena tendangan kaki lawan di leher, sehingga membuat korban langsung tersungkur.

"Tendangan lawan pada saat itu cukup telak. Dan secara medis kami tidak tahu seperti apa. Tetapi begitu kejadian korban langsung dilarikan ke rumah sakit Bhayangkara Polda NTB. Tetapi takdir Allah berkata lain korban meninggal di rumah sakit," jelasnya.

Lebih lanjut, seusai kejadian ini, pertandingan dihentikan untuk sementara waktu sampai batas waktu yang tidak ditentukan. Namun, sekali lagi, penyelenggaraan pencak silat itu sudah sesuai standar yang berlaku.

"Ini akan jadi pelajaran kita ke depannya," kata dia. (*)