Satpol PP Mataram patroli malam "Valentine Day"

id Valentine day

Satpol PP Mataram patroli malam "Valentine Day"

(1)

"Kami telah menyiapkan dua peleton anggota Satpol PP untuk patroli mulai Sabtu (13/2)"
Mataram (Antara NTB) - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Mataram akan melakukan patroli ke sejumlah tempat yang dinilai menjadi pusat keramaian pada malam perayaan "valentine day" yang dirayakan setiap tanggal 14 Februari.

"Kami telah menyiapkan dua peleton anggota Satpol PP untuk patroli mulai Sabtu (13/2) pagi hingga Minggu (14/2) malam," kata Kepala Satpol PP Kota Mataram Chairul Anwar di Mataram, Nusa Tenggara Barat, Jumat.

Menurutnya, untuk patroli Sabtu (13/2) pagi akan dilakukan ke sejumlah jalur pendidikan, untuk mengantisipasi adanya perayaan "valentine day" oleh para pelajar di sekolah-sekolah.

Sementara pada Sabtu malam, lanjutnya, pihaknya mengarahkan anggotanya melakukan patroli pada sejumlah titik keramaian.

Titik-titik yang menjadi pusat keramian itu biasanya di taman-taman kota, seperti Taman Selagalas, Taman Udayana, Taman Sangkareang, Taman Malomba, Taman Loang Baloq, termasuk di Pantai Ampenan.

"Jika anggota kami menemukan adanya indikasi kegiatan yang mengarah ke perayaan `valentine day`, kami tentu akan menanyakan dan mencari tahu kebenaranya, tidak sembarangan melakukan penertiban," katanya.

Menurutnya, larangan perayaan perayaan "valentine day" ini mengacu pada imbauan Wali Kota Mataram Nomor 008/13/II/15 tentang pelarangan sekolah melakukan berbagai kegiatan dalam rangka peringatan hari valentine.

Tujuannya, sebagai langkah antisipasi agar para pelajar di daerah ini tidak terjebak dalam hal-hal di luar ketentuan nilai agama dan budaya Indonesia serta kearifan lokal.

Dalam imbauan itu disebutkan, kepada semua sekolah untuk tetap memfokuskan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, terutama menghadapi persiapan ujian sekolah dan ujian nasional yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat.

Selain itu, memberikan pengarahan kepada siswa bahwa kasih sayang antar sesama tidak hanya perlu diwujudkan setahun sekali, melainkan harus ditumbuhkan setiap saat di sekolah.

Serta, selalu melakukan pengawasan terhadap kegiatan kesiswaan agar tidak meninggalkan kaidah atau norma yang berlaku, sesuai dengan visi Kota Mataram yang maju, religius dan berbudaya.

"Dalam hal ini pemerintah kota sangat mengharapkan kepada semua lapisan masyarakat terutama jajaran pendidik dan para orang tua untuk bekerja sama dalam melakukan pengawasan," ujarnya. (*)