DPRD Setuju Jika Saham Newmont Dilepas Ke Medco

id SAHAM NEWMONT

"Pihak yang tertarik ingin membeli saham ada dari dalam negeri, salah satunya Medco. Kalau ada tawaran, mereka bisa saja menjadi pengelola,"
Mataram (Antara NTB) - Wakil Ketua DPRD Nusa Tenggara Barat Abdul Hadi mengatakan DPRD menyetujui pelepasan enam persen saham milik daerah yang ada di PT Newmont Nusa Tenggara (PT NNT) jika ada pihak yang tertarik, termasuk PT Medco.

"Pihak yang tertarik ingin membeli saham ada dari dalam negeri, salah satunya Medco. Kalau ada tawaran, mereka bisa saja menjadi pengelola," kata Samsul Hadi di Mataram, Selasa.

Ia menjelaskan, internal DPRD menyarankan agar pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten Sumbawa dan Sumbawa Barat melalui PT Daerah Maju Bersaing (PT DMB) untuk melepas kepemilikan enam persen saham tersebut.

Dengan pertimbangan hasil penjualan sahamnya bisa dialihkan untuk hal yang lebih produktif.

"Lebih optimal kalau investasi itu, dialihkan untuk membiayai pembangunan infrastruktur atau menambah modal di Bank NTB dan Bank BPR yang sahamnya di miliki daerah," katanya.

Menurut dia, jika itu dilakukan, maka daerah akan lebih di untungkan, karena daerah akan banyak mendapatkan manfaat dari hasil penjualan saham. Ditambah lagi, kita tidak lagi harus mengalami kerugian.

"Dulu waktu awal divestasi saham, harganya tinggi, sekarang harganya jauh menurun sekitar 300 juta dollar. Kalau melihat ini tentu kita sudah rugi, makanya pengalihan ke hal yang produktif lebih menguntungkan," jelas Abdul Hadi.

Meski demikian, politisi PKS ini, tidak memungkiri perekonomian NTB bisa tinggi, karena di topang keberadaan tambang PT NNT. Tanpa itu, maka ekonomi NTB akan rendah.

Dirut Utama PT DMB Andi Hadiyanto mengatakan pemerintah daerah dan PT Multicapital siap melepas 24 saham PT NNT karena terus mengalami kerugian.

"Memang opsi menjual seluruh saham ini menjadi isu yang dibahas antara para pemegang saham," kata Andi Hadianto.

Kata Andi, rencana pelepasan 24 saham di PT NNT ini, karena pemerintah daerah melalui PT DMB tidak pernah mendapatkan keuntungan dari deviden atas kepemilikan saham di PT Maju Daerah Bersaing (PT MDB). Karena, sejak divestasi saham, terus merugi.

PT DMB merupakan perusahaan dari tiga daerah, yakni Pemprov NTB, Sumbawa, dan Sumbawa Barat. DMB bersama PT Multi Capital (MC) mengakuisisi total 24 persen saham Newmont melalui perusahaan konsorsium PT Multi Daerah Bersaing (MDB). Terdiri dari 6 persen saham PT DMB dan 18 persen saham milik PT Multicapital.

"Bayangkan, sejak dibeli dengan harga Rp8 triliun lebih, ternyata baru balik Rp2 triliun. Apa itu artinya tidak rugi," ujarnya.

Andi menyatakan opsi melepas saham ini, masih di diskusikan para pemegang saham, namun untuk PT Multicapital sudah memastikan akan melepas 18 persen kepemilikan saham kepada pihak yaang berminat dengan nilai mencapai Rp5 triliun lebih.

"Ada beberapa opsi yang berkembang terkait rencana pelepasan 18 persen saham PT Multicapital ini, apakah akan dipertahankan, di jual dan pemerintah daerah membeli, sehingga 24 persen menjadi milik daerah. Tetapi, kalaupun membeli kita tidak memiliki uang," jelasnya.

Andi menambahkan, opsi pelepasan saham ini sangat terbuka. Terlebih ditengah turunnya harga saham PT NNT. Termasuk, adanya tawaran dari PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) yang ingin mengambil alih 100 persen saham PT NNT. (*)