Gubernur perintahkan Bank NTB tingkatkan kredit produktif

id Bank NTB

Gubernur perintahkan Bank NTB tingkatkan kredit produktif

(1)

"Kredit produktif yang sudah disalurkan baru 14 persen, itu masih relatif kecil, harus ditingkatkan lagi"
Mataram (Antara NTB) - Gubernur Nusa Tenggara Barat TGH Muhammad Zainul Majdi memerintahkan jajaran Direksi PT Bank NTB meningkatkan nilai kredit ke sektor produktif untuk menggerakkan ekonomi daerah.

"Kredit produktif yang sudah disalurkan baru 14 persen, itu masih relatif kecil, harus ditingkatkan lagi," kata Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) TGH Muhammad Zainul Majdi, usai mengikuti Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Bank NTB, di Mataram, Kamis.

Ia mengatakan, para pemegang saham meminta jajaran direksi badan usaha milik daerah (BUMD) itu harus memiliki strategi untuk meningkatkan penyaluran kredit produktif.

Seluruh pemegang saham, kata Gubernur yang biasa disapa TGB ini, sudah sepakat meminta PT Bank NTB memberikan laporan kinerja penyaluran kredit produktif setiap tiga bulan sekali.

"Jadi nanti 11 pemegang saham menerima laporan secara tertulis setiap tiga bulan sekali, seperti apa progres penyaluran kredit produktif," ujarnya.

Direktur Utama PT Bank NTB H Komari Subakir, menyebutkan pihaknya menargetkan persentase penyaluran kredit untuk sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) sebesar 21,2 persen pada 2016, lebih tinggi dari realisasi tahun sebelumnya sebesar 14,2 persen dari total kredit yang disalurkan senilai Rp4,6 triliun.

"Penambahan nilai penyaluran kredit untuk sektor produktif pada 2016 melebihi dari ketentuan Bank Indonesia sebesar 5 persen," katanya.

Direktur Pemasaran PT Bank NTB Sinardi, mengatakan upaya untuk meningkatkan persentase penyaluran kredit produktif dilakukan melalui program kredit usaha rakyat (KUR).

Bank NTB sudah memperoleh lampu hijau dari Kementerian Keuangan untuk menyalurkan KUR yang merupakan program pemerintah untuk membantu UMKM memperoleh permodalan dari bank dengan bunga ringan, yakni 9 persen per tahun.

Perusahaan daerah itu juga menjalin kerja sama dengan Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) untuk penyalurana dana yang rencananya senilai Rp300 miliar.

"Ada juga penyaluran kredit ketahanan pangan dan energi serta kredit infrastruktur yang dibangun para kontraktor didanai dari APBD dan APBN," ujarnya.

Untuk menunjang program tersebut, kata dia, pihaknya akan meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang punya kualifikasi untuk menjadi analis di cabang dan kantor cabang pembantu. Mereka dididik dan dilatih oleh lembaga kredibel.

Bank NTB juga akan merekrut tenaga berpengalaman di bidang kredit. Tenaga ahli ini yang akan mendampingi para analis di lapangan dan memperbaiki nota analisa kredit.

"Proses administrasi juga kami diperbaiki dengan mendorong peningkatan kualitas infrastruktur," katanya. (*)