PLN Mataram gelar pasukan antisipasi gangguan selama Ramadhan

id gelar pasukan

PLN Mataram gelar pasukan antisipasi gangguan selama Ramadhan

Petugas mengikuti apel gelar pasukan di kantor PLN Area Mataram, Jumat (27/5). (ANTARA Mataram/Awaludin) (1)

"Kalau pun ada gangguan yang sifatnya kecil tidak boleh dibiarkan lama, itu makanya kami menggelar pasukan untuk memastikan kesiapan menghadapi gangguan"
Mataram (Antara NTB) - Perseroan Terbatas Perusahaan Listrik Negara Area Mataram, Nusa Tenggara Barat, melakukan gelar pasukan dalam rangka persiapan menyambut bulan suci Ramadan dan Lebaran Idul Fitri 1437 Hijriah.

Manajer PLN Area Mataram Chaidar Syaifullah, di Mataram, Jumat, mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk memastikan pasokan listrik ke masyarakat selama Ramadan hingga Lebaran Idul Fitri 1437 Hijriah benar-benar lancar dan aman.

"Kalau pun ada gangguan yang sifatnya kecil tidak boleh dibiarkan terlalu lama, itu makanya kami menggelar pasukan untuk memastikan kesiapan mereka menghadapi kemungkinan gangguan selama bulan puasa nanti," katanya.

Gelar pasukan, kata dia, dijadikan sebagai agenda rutin menjelang momen besar. Sebelumnya juga pernah dilakukan menjelang pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer.

Selain itu, Kota Mataram akan menjadi tuan rumah berbagai kegiatan skala nasional dan internasional, seperti Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) yang dimulai pada akhir Juli hingga awal Agustus 2016.

Kota Mataram juga menjadi tuan rumah pertemuan perusahaan listrik antarnegara anggota ASEAN yang akan berlangsung dalam waktu dekat.

Selain diikuti karyawan PLN Area Mataram, gelar pasukan juga diikuti oleh mitra kerja, baik bidang pelayanan dan penyambungan listrik baru, pelayanan distibusi listrik, dan pelayanan konstruksi jaringan bertegangan.

Kesempatan gelar pasukan, lanjut Chaidar, dilakukan evaluasi kelengkapan alat bekerja termasuk alat pelindung diri. Baik pekerjaan di jaringan bertegangan, kontruksi jaringan maupun pelayanan sambungan baru.

"Kelengkapan alat bekerja penting untuk keselamatan dan kesehatan serta antisipasi hal-hal yang tidak diinginkan," ujarnya.

Ia juga mengingatkan kepada tenaga teknik untuk memastikan yang akan dikerjakan bertegangan atau tidak dan berapa kekuatan tegangan. Itu perlu dilakukan untuk mengantisipasi induksi yang terjadi.

Setiap pekerjaan yang dilakukan juga harus ada pengawas, kalau tidak pengawa, maka pekerjaan itu tidak bisa dilanjutkan.

Tim yang melakukan pekerjaan juga harus melengkapi diri dengan buku standar operasional prosedur (SOP) yang menjadi pegangan dalam melaksanakan pekerjaan.

Chaidar juga meminta setiap tim menyiapkan kotak pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) yang berisi peralatan medis dasar sebagai langkah antisipasi jika terjadi kecelakaan kerja.

"Sekali lagi ini kegiatan rutin. Saya minta lengkapi diri untuk memastikan pekerjaan dan memastikan proses pekerjaan selesai dengan aman dan sesuai SOP," katanya.  (*)