Wagub NTB Resmi Pimpin Partai Nasdem

id WAGUB NASDEM

Wagub NTB Resmi Pimpin Partai Nasdem

Ketua DPW Partai Nasdem Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) H Muhammad Amin

"Ini kebanggaan sekaligus kepercayaan yang diberikan Partai Nasdem kepada saya. Terlebih di partai ini, saya dipercaya oleh Ketua Umum DPP Partai Nasdem Surya Paloh menjadi Ketua DPW Partai Nasdem NTB,"
Mataram (Antara NTB) - Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat H Muhammad Amin menyatakan secara resmi telah keluar dari Partai Golkar dan bergabung serta memimpin tongkat komando Ketua DPW Partai Nasional Demokrat (Nasdem) NTB.

"Ini kebanggaan sekaligus kepercayaan yang diberikan Partai Nasdem kepada saya. Terlebih di partai ini, saya dipercaya oleh Ketua Umum DPP Partai Nasdem Surya Paloh menjadi Ketua DPW Partai Nasdem NTB," kata Muhammad Amin seusai berbuka dan shalat teraweh di Mataram, Minggu.

Amin mengaku tidak ingin keputusannya berpisah dengan Partai Golkar, kemudian memilih bergabung dengan Partai Nasdem menjadi polemik yang berkepanjangan dan menghabiskan banyak energi. Sebab, kata dia, saat ini dirinya tengah menjalankan tugas menjadi Wakil Gubernur NTB sekaligus menjadi kader partai.

"Dengan sikap demokratis ini membuat saya pribadi memiliki banyak tanggungjawab untuk mengabdi kepada bangsa, negara dan daerah," ucapnya.

Menurut Amin, dirinya ingin menjadikan momentum ini menjadi perbaikan dan membangun NTB ke depan. Terutama, terhadap kader partai yang kini duduk sebagai wakil rakyat di DPRD provinsi dan kabupaten/kota untuk terus memperjuangkan pembangunan di daerahnya masing-masing.

"Itu komitmen saya ketika dipercaya menjadi Ketua DPW Nasdem oleh Ketua DPP Surya Paloh. Tetapi membangun rakyat bersama partai dan komponen lainnya. Arti kata eksekutif dan legislatif harus saling bersinergi dan bermitra," jelasnya.

Salah satu contoh misalnya dalam kapasitas membantu pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan.

"Kemitraan antara legislatif dan eksekutif dari provisi, kabupaten/kota itu penting sebagai fungsi kontrol, konstruktif dan solutif," terangnya.

Diketahui, keluarnya Amin dari Golkar berawal dari Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie dan Sekretaris Jenderal Idrus Marham tertanggal 31 Maret mengeluarkan surat pemberhentian kepada Amin dari keanggotaan melalui surat keputusan Kep/98/OPP/Golkar/III/2016. Alasannya, tindakan Amin termasuk H Umar Said yang menjabat sebagai Ketua DPRD NTB dianggap bisa merongrong kewibawaan Partai Golkar di NTB.

Amin mengaku, sebagai kepala daerah, dirinya tetap memerlukan kendaraan politik. Parpol juga akan mendukung kiprahnya dalam menjalankan tanggung jawab sebagai wagub.

"Kita tetap perlu kendaraan politik untuk memperlancar hajatan kita membangun daerah," tambahnya.

Untuk itu, ia mengajak seluruh kader dan masyarakat untuk selalu menjaga persatuan dan kesatuan baik di internal partai, visi dan misi partai dan platform perjuangan partai.

"Harap semua kita bisa membangun kebersamaan dan kekompakan untuk membesarkan partai dan memajukan daerah," ujar Amin. (*)