Pemkot Mataram akan bagikan 322 gerobak sampah

id Gerobak Sampah

Pemkot Mataram akan bagikan 322 gerobak sampah

Ilustrasi - Tumpukan sampah di pinggir pantai Kota Mataram. (1)

"Gerobak sampah yang kita bagikan ini sesuai dengan jumlah lingkungan untuk mengatasi masalah sampah di tingkat lingkungan"
Mataram (Antara NTB) - Pemerintah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, segera membangikan 322 unit gerobak sampah kepada 322 lingkungan di kota itu.

"Gerobak sampah yang kita bagikan ini sesuai dengan jumlah lingkungan untuk mengatasi masalah sampah di tingkat lingkungan," kata Wakil Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana di Mataram, Jumat.

Menurutnya, gerobak-gerobak sampah itu nantinya akan dikelola aparat lingkungan, untuk kemudian diangkut secara kolektif oleh dum truk yang akan melintas di masing-masing kelurahan atau lingkungan.

"Dengan demikian, tidak ada lagi sampah yang menumpuk pada tempat pembuangan sementara maupun kontainer," ujarnya.

Dikatakan, pemberian gerobak sampah ini menjadi salah satu solusi yang dipersiapkan jika usulan regionalisasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kebon Kongok tidak terealisasi hingga batas perjanjian pengelolaan TPA tahun 2017.

Di samping itu, pemerintah kota juga telah menyiapkan berbagai solusi lainnya seperti halnya akan mengadakan dua unit mobil daur ulang sampah keliling sebagai salah satu solusi penanganan sampah modern.

"Mobil daur ulang sampah keliling ini bisa mengurangi volume sampah yang dibuang ke TPA," katanya.

Dikatakannya, mobil daur ulang sampah keliling nantinya akan dioperasionalkan oleh tim teknis di Dinas Kebersihan yang sudah dilatih untuk mengambil dan mengolah sampah terutama sampah organik langsung di lokasi.

"Para petugas operasional mobil daur ulang sampah keliling nantinya akan berkeliling terutama di jalan-jalan protokol mengambil sampah yang telah dihimpun oleh para petugas sapu jalan," katanya.

Sampah yang sudah dikumpulkan petugas sapu jalan, akan langsung diolah menjadi pupuk organik setengah jadi kemudian dikembali di tempat olah sampah terpadu.

"Untuk menjaga kemungkinan terburuk, kita juga sudah menyiapkan lahan untuk TPA di kawasan Kebon Talo, kalau TPA Kebon Kongok belum menjadi TPA regional," katanya lagi.

Menurutnya, meskipun pemerintah kota sudah melakukan berbagai acara dan upaya penanganan sampah secara cepat dan modern, namun Kota Mataram harus tetap memiliki TPA.

"TPA harus tetap ada sebagai lokasi pembuangan akhir. Jadi sampah-sampah yang tidak bisa diolah akan dibuang ke TPA," ujarnya. (*)