Kak Seto Desak Pemerintah Segera Ratifikasi FCTC

id KAK SETO

"Sesuai dengan yang disuarakan anak Indonesia. Presiden berkenan segera menandatangani Konvensi Kerangka Kerja untuk Pengendalian Tembakau (FCTC),"
Mataram (Antara NTB) - Pemerhati anak, Seto Mulyadi yang akrab disapa Kak Seto meminta pemerintah melalui Presiden Joko Widodo segera meratifikasi Konvensi Kerangka Kerja untuk Pengendalian Tembakau (FCTC).

"Sesuai dengan yang disuarakan anak Indonesia. Presiden berkenan segera menandatangani Konvensi Kerangka Kerja untuk Pengendalian Tembakau (FCTC)," kata Seto Mulyadi di Mataram, Nusa Tenggara Barat, Sabtu.

Ia menuturkan, sebagai negara yang aktif menyusun FCTC, mestinya pemerintah Indonesia sudah meratifikasi FCTC. Namun, kenyataannya hingga saat ini belum juga dilakukan.

"Dari awal Indonesia ini aktif menyusun langkah FCTC. Tetapi kenapa justru sebagai negara di Asia fasifik belum juga meratifikasi itu. Ada apa. Karenanya, semua pihak perlu mempertanyakan hal ini," katanya.

Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) ini, menegaskan ketidaksetujuannya jika belum diratifikasinya FCTC, karena pendapatan negara dari rokok sangat besar.

"Kalau ini dikaitkan dengan pendapatan tidak pas. Contoh dari rokok kita mendapatkan Rp100 triliun, tetapi dana untuk mengobati akibat tembakau itu lebih dari Rp100-150 triliun. Jadi sangat tidak seimbang, karena lebih besar untuk membiayai kesehatannya," jelasnya.

Selain itu, Seto Mulyadi, juga tidak sependapat jika Indonesia meratifikasi FCTC itu karena ikut-ikutan atau akibat masuknya pengaruh negara lain yang bukan penghasil tembakau.

"Mohon tidak dicari kambing hitam pada pihak lain, tetapi kita harus jujur saja. Kalau rokok itu jelas merugikan jutaan manusia, karena sudah banyak manusia meninggal karena asap rokok itu," imbuhnya.

Menurut Seto Mulyadi, bahaya rokok sama seperti menggunakan narkoba, sehingga sudah seharusnya pemerintah untuk segera meratifikasi FCTC. Mengingat, sudah banyak anak-anak Indonesia menjadi korban karena rokok.

"Lebih baik kita jujur saja. Kalau lebih banyak korban kenapa tidak narkoba saja sekalian. Kenapa tidak rokok, karena rokok itu pintu gerbang masuk narkoba," tegasnya.

Untuk itu, ia mendesak pemerintah segera meratifikasi FCTC. Karena sudah banyak negara di dunia yang meratikasi FCTC tersebut.

"Kenapa tidak diputuskan dengan tegas, karena sudah banyak yang sudah meratifikasi dan kita yang awal menyusunnya," tandas Kak Seto. (*)