Pelantikan Pengurus PAN NTB Diwarnai Keributan

id PAN NTB

Yang menang Musda PAN di KLU adalah HM Arsan, bukan Ruhaiman
Mataram (Antara NTB) - Pelantikan pengurus DPW dan DPD PAN Kabupaten/kota se-Nusa Tenggara Barat yang dihadiri Ketua DPP PAN Zulkifli Hasan di Mataram, Jumat, diwarnai keributan.

Sejumlah kader PAN dari Kabupaten Lombok Utara (KLU) merasa tidak puas atas pembacaan Surat Keputusan (SK) DPP PAN oleh Ketua POK Yandri Susanto yang lebih menetapkan Ruhaiman selaku Ketua DPD PAN KLU.

Para kader ini, meluapkan emosi dengan berteriak-teriak keras saat Ketua DPP PAN Zulkifli Hasan beserta pengurus tinggi DPP mulai Sekjen PAN Eddy Suparno dan Ketua Fraksi PAN DPR RI, Mulfachri Harahap hendak keluar ruangan hotel.

"Yang menang Musda PAN di KLU adalah HM Arsan, bukan Ruhaiman," kata pengurus DPD PAN KLU, Hamdanwadi.

Menurut Hamdanwadi, penetapan HM Arsan selaku Ketua DPD PAN KLU juga diperkuat dengan rapat pleno DPW PAN NTB yang diperluas belum lama ini. Oleh karena itu, kepengurusan DPD PAN KLU di bawah Ruhaiman jelas ilegal.

"Ketika proses pemilihan, saya adalah ketua panitia Musda PAN KLU. Sekali lagi, semua formatur memilih Saudara HM Arsan, bukan Ruhaiman. Kami minta SK penetapan DPD PAN KLU ditinjau ulang," tegasnya.

Karena itu, Hamdanwadi menilai dengan ditetapkannnya Ruhaiman sebagai ketua DPD PAN KLU, cacat demi hukum. Hal ini terjadi karena ada oknum-oknum yang diduga bermain, sehingga informasi yang disampaikan ke DPP jadi berbeda.

"Inilah yang ingin kami percayakan kepada DPP," ucapnya.

Sementara itu, Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan yang di konfirmasi terkait kejadian itu, tidak ingin berkomentar lebih jauh. Namun dirinya meminta agar kader yang membuat keributan di keluarkan dari kepengurusan.

Senada dengan Zulkifli Hasan, Ketua DPW PAN NTB H Muazzim Akbar juga mengatakan apa yang terjadi di proses pelantikan akan di bahas di internal partai. Namun demikian, pihaknya tidak ingin membahas soal keributan tersebut.

"Nanti kita akan selesaikan di internal," ujarnya. (*)