Syaefullah Kembali Pimpin Golkar Sumbawa Barat

id sumbawa barat glkar

Syaefullah Kembali Pimpin Golkar Sumbawa Barat

Sekretaris DPD Golkar NTB Hj Baiq Isvie Rupaida didampingi Ketua DPD dan Ketua Dewan Pertimbangan DPD Golkar serta Sekretaris Daerah KSB memukul gong tanda dimulainya Musda II Golkar KSB di Taliwang,inmggu.

....Politisi muda yang biasa disapa Epung itu, ditetapkan secara aklamasi sebagai ketua DPD Golkar setelah berhasil meraih dukungan 50+1 dalam proses pengusulan bakal calon...."
Sumbawa Barat (Antara NTB) – Syaefullah kembal terpilih dan ditetapkan menjadi Ketua DPD Golkar Sumbawa Barat dalam Musyawarah Daerah (Musda) II yang dilaksanakan di Taliwang, Minggu (28/8).

Politisi muda yang biasa disapa Epung itu, ditetapkan secara aklamasi sebagai ketua DPD Golkar setelah berhasil meraih dukungan 50+1 dalam proses pengusulan  bakal calon.

Sesuai ketentuan AD/ART Golkar, sebelum ditetapkan sebagai calon, bakal calon minimal harus didukung oleh 30 persen pemilik hak suara.

Jumlah suara yang diperebutkan dalam Musda Golkar sebanyak 13 suara yang terdiri dari delapan suara dari pengurus kecamatan (PK) se-KSB, satu suara DPD I, satu suara DPD II, satu suara organisasi sayap, dan satu suara organisasi pendiri partai.

Suasana Musda sempat diwarnai perdebatan antara kubu pendukung Syaefullah dan pendukung Baharuddin Ank (bakal calon ketua lainnya), terkait keabsahan mandat untuk memberikan suara oleh PK Kecamatan Sekongkang akibat adanya dualisme kepengurusan PK dimaksud.

Sidang Musda yang dipimpin langsung oleh Sekretaris DPD Golkar NTB, Isvi Rupaidah atas persetujuan kedua kubu, akhirnya menetapkan suara PK Kecamatan Sekongkang dianggap batal (nol).

Demikian pula dengan hak suara organisasi pendiri. Dari delapan organisasi yang masuk sebagai organisasi pendiri ini, satu organisasi yakni Al Hidayah dianggap batal dan tersisa tujuh organisasi (dihitung satu suara).

Dari tujuh itu, dua organisasi mendukung Syaefullah, sementara sisanya mendukung Baharuddin Ank.

Ketua OKK DPD Golkar NTB, Abdul Hafidz menjelaskan, sesuai peraturan organisasi Golkar, jika terdapat salah satu saja dari organisasi itu berbeda pilihan, maka suaranya dianggap batal.
     Karena aturan tersebut, sidang Musda akhirnya kembali menetapkan suara organisasi pendiri batal (nol). Dengan demikian tersisa 11 suara yang akan diperebutkan oleh bakal calon.
 
Dalam proses voting tertutup pengusulan bakal calon, Syaefullah berhasil mendapatkan 6 suara (50+1), sementara Baharuddin Ank meraih empat suara dan satu abstain.  Karena memenuhi syarat 50 + 1 persen dukungan, Sidang Musda akhirnya menetapkan Syaefullah ‘Epung’ sebagai Ketua DPD Golkar Sumbawa Barat periode 2016 – 2021.

Penetapan tersebut disambut gempita oleh pendukung Epung. Sementara Ank, menunjukkan kedewasaannya dalam berpolitik dan langsung memberikan ucapan selamat kepada pesaingnya itu.

Usai terpilih, Syaefullah menyatakan dirinya siap untuk mengakomodir semua kader Golkar dalam susunan kepengurusan DPD periode lima tahun kedepan, termasuk kader dari kubu yang menjadi ‘lawannya’ di Musda.

"Kita akan rangkul semuanya untuk membesarkan partai, jadi penting bagi seluruh kader untuk bersatu dan melupakan perbedaan yang ada. Tetapi kalaupun setelah diajak mereka pilihannya tidak dengan kita dan memilih jalur lain, kita tentu harus menghormati keputusan tersebut," katanya.

Syaefullah menyatakan pekerjaan pertama yang akan dilakukannya adalah melakukan konsolidasi menyeluruh sampai ketingkat bawah dalam rangka persiapan menuju Pilkada serentak 2018 dan Pemilu Legislatif 2019 serta Pilpres serta melaksanakan seluruh program kerja Golkar yang pro rakyat.

"Pekerjaan berat sudah menunggu, jadi semua kader Golkar harus bersatu untuk mengembalikan kejayaan partai Golkar di Kabupaten Sumbawa Barat," ujarnya.

Sementara itu, Sekretaris DPD Golkar NTB Hj Baiq  Isvie Rupaida, mengingatkan seluruh kader dan pengurus Golkar di Sumbawa Barat untuk tetap solid meskipun berbeda pilihan dalam Musda.

"Musda tidak boleh menimbulkan perpecahan internal partai. Kami harap tidak satupun kader keluar dari Golkar pascamusda," katanya.

Berbeda pilihan itu, menurut Isvie wajar, tapi tidak boleh ada fitnah menjatuhkan kader lain. Mari berangkulan tangan membesarkan partai. Jika hari ini tidak bisa jadi ketua, yakinlah tuhan punya rencana yang lebih baik," ujarnya.(*)