Polres Dompu Buru Penembak Misterius Warga Sipil

id penembak misterius

"Menurut informasinya, pelaku yang berjumlah dua orang tidak dikenal itu menembak korban menggunakan senjata rakitan dan sekarang anggota Polres Dompu masih melakukan pengejaran,"
Mataram, (Antara NTB) - Kepolisian Resor Dompu, Nusa Tenggara Barat, memburu dua penembak misterius seorang warga sipil bernama Deden Arianto (46), asal Desa Doromelo, Kecamatan Manggalewa, Kabupaten Dompu.

Kapolres Dompu melalui Kabid Humas AKBP Tri Budi Pangastuti di Mataram, Senin, mengatakan, insiden penembakan tersebut terjadi pada Senin dinihari, sekitar pukul 00.30 Wita.

"Menurut informasinya, pelaku yang berjumlah dua orang tidak dikenal itu menembak korban menggunakan senjata rakitan dan sekarang anggota Polres Dompu masih melakukan pengejaran," kata Tri Budi.

Kronologis penembakan terjadi saat korban sedang asyik duduk bersama rekannya di pinggiran jalan simpang tiga wilayah Doromelo, Kecamatan Manggalewa, Kabupaten Dompu. Tiba-tiba kedua pelaku yang berboncengan menggunakan kendaraan roda dua merek Suzuki Satria F datang menghampiri korban dan langsung menembaknya.

"Jadi modusnya belum kita ketahui, namun salah satu diantaranya berhasil teridentifikasi berdasarkan keterangan saksi yakni rekan korban," ujarnya.

Warga yang mendengar suara tembakan itu langsung berbondong-bondong mendatangi lokasi dan sempat melakukan penutupan jalan. Namun aksi penutupan jalan itu berhasil diredam oleh Polres Dompu.

"Aksi penutupan jalannya sudah bisa teratasi, dan sekarang sudah dibuka setelah Kapolres Dompu bersama anggotanya mendatangi lokasi memberikan pemahaman kepada warga," ucapnya.

Namun akibat insiden tersebut, korban terkena luka tembakan di bagian lengan kanannya. Beruntung rekan korban langsung melarikannya ke Puskesmas Kempo. "Sekarang korban sudah dirujuk ke RSUD Dompu, kondisinya sudah bisa ditangani oleh pihak rumah sakit," ucap Tri Budi.

Lebih lanjut, Polda NTB mengimbau warga, khususnya keluarga korban dan yang berada disekitar lokasi untuk tidak mudah terprovokasi pascainsiden penembakan tersebut dan meminta kepada masyarakat agar tidak melakukan hal-hal yang dapat menimbulkan konflik berkepanjangan.

"Kami harap masyarakat, khususnya kepada keluarga korban untuk mempercayakan penanganan kasus ini kepada kami, dan jangan mudah terprovokasi dengan isu-isu yang bisa menimbulkan konflik berkepanjangan," katanya.(*)