Kementerian PPPA Galang Partisipasi Dunia Usaha NTB

id kekerasan anak

Kementerian PPPA Galang Partisipasi Dunia Usaha NTB

ilustrasi - Aksi teaterika keprihatinan kekerasan dan pelecehan seksual terhadap Anak di Banda Aceh, Aceh. (1)

"Kementerian tidak bisa berjalan sendirian, maka dibutuhkan peran semua pihak, termasuk dunia usaha dan media"
Mataram (Antara NTB) - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak menggalang partisipasi dunia usaha dan media di Nusa Tenggara Barat, untuk ikut berperan mendukung Program "Three Ends".

"Kementerian tidak bisa berjalan sendirian, maka dibutuhkan peran semua pihak, termasuk dunia usaha dan media," kata Deputi Bidang Partisipasi Masyarakat Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Agustina Erni, di Mataram, Kamis.

Upaya menggalang partisipasi tersebut dilakukan pada acara pembentukan Forum Koordinasi Program Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bagi Lembaga Masyarakat, Dunia Usaha dan Media.

Erni menyebutkan, Kementerian PPPA mencanangkan tiga program unggulan pada tahun 2016 bernama "Three Ends", yakni akhiri kekerasan terhadap perempuan dan anak, akhiri perdagangan manusia dan akhiri kesenjangan ekonomi bagi perempuan.

Program Unggulan tersebut dicanangkan dengan maksud untuk merespon semakin meluasnya peristiwa kekerasan yang dialami oleh perempuan dan anak.

"Dengan fokus pada tiga program unggulan tersebut, Kementerian PPPA berharap mampu mengurangi angka kekerasan pada perempuan dan anak pada tahun-tahun mendatang," ujarnya.

Ia mengatakan, menyadari berat dan kompleksitas persoalan yang dihadapi perempuan dan anak saat ini dan untuk memastikan bahwa program unggulan tersebut dapat berjalan dengan baik dan mencapai tujuannya, Kementerian PPPA tentunya tidak dapat berjalan sendirian.

Oleh sebab itu, perlu kiranya menggalang partisipasi semua pihak, tidak hanya sesama lembaga pemerintah, baik pusat maupun daerah, namun juga lembaga masyarakat, dunia usaha dan media untuk turut bersama-sama terlibat dalam pembangunan PPPA, sesuai dengan bidang dan kewenangan tugas masing-masing.

"Kami berkeyakinan, partisipasi masyarakat yang luas, baik dari lembaga masyarakat, dunia usaha dan media, akan mempercepat terwujudnya perempuan dan anak Indonesia yang sejahtera," ucapnya.

Menurut Erni, kegiatan pembentukan Forum Koordinasi Program Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bagi Lembaga Masyarakat, Dunia Usaha dan Media, di NTB, merupakan satu rangkaian dari rencana besar Kementerian PPPA untuk berkolaborasi dan membangun sinergi dengan lembaga masyarakat, dunia usaha dan media dalam rangka mewujudkan tujuan program "Three Ends".

"Kami ingin menggugah kesadaran kita bersama tentang pentingnya berkolaborasi dan bersinergi dalam mendukung program PPPA," katanya. (*)