Unram Bersama Polda NTB Kampanye Antinarkoba

id NARKOBA NTB

Narkoba dan kekerasan terhadap anak dalam bentuk pedofilia mengancam anak-anak, tidak hanya di kota besar akan tetapi juga yang ada di kawasan wisata
Lombok Barat (Antara NTB) - Dosen Program Studi Ilmu Komunikasi, Sosiologi dan Hubungan Internasional Universitas Mataram bersama Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat mengampanyekan antinarkoba kepada masyarakat Desa Gili Gede Indah, Kabupaten Lombok Barat, Senin.

"Kami sengaja membidik lokasi tersebut mengingat pulau yang terletak di kawasan Teluk Sekotong itu merupakan salah satu daerah penyumbang tenaga kerja Indonesia yang mayoritas di sektor informal," kata Ketua Panitia Kampanye Antinarkoba dari Universitas Mataram (Unram) Muhlis, SSos, MSi, di Lombok Barat, Senin.

Desa Gili Gede yang berpenduduk sekitar 700 kepala keluarga potensial untuk tumbuh menjadi sebuah kawasan wisata di NTB, karena keindahan pantai, bukit dan terletak tak jauh dengan Gili Layar yang memiliki keindahan bawah laut.

Muhlis mengatakan, pihaknya merasa perlu untuk melakukan penyuluhan mengenai bahaya narkoba dan ancaman kekerasan terhadap anak karena suatu saat Desa Gili Gede Indah akan menjadi kawasan wisata yang didatangi oleh banyak orang dari berbagai daerah dan negara.

"Narkoba dan kekerasan terhadap anak dalam bentuk pedofilia mengancam anak-anak, tidak hanya di kota besar akan tetapi juga yang ada di kawasan wisata," ujar salah satu dosen Program Studi Ilmu Komunikasi, Sosiologi dan Hubungan Internasional Unram ini.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda NTB AKBP Tri Budi Pangastuti mengatakan kegiatan penyuluhan bersama Unram ini diharapkan bisa mengurangi potensi penyalahgunaan narkoba dan pencegahan dini kekerasan terhadap anak di NTB.

"Melalui pengenalan dan penjelasan jenis narkoba sintetis dan nonsintetis, kami harapkan warga Desa Gili Gede Indah mendapatkan informasi mengenai dampak penyalahgunaan narkoba dan bagaimana melindungi anak-anak dari kekerasan," katanya.

Unram dan Polda NTB juga mengharapkan warga Desa Gili Gede Indah mampu menjaga ketertiban, keamanan, dan kedamaian, sehingga daerahnya terus dikunjungi para wisatawan.

Sudirman, salah seorang warga mengaku antusias mengikuti penyuluhan antinarkoba dan pencegahan kekerasan terhadap anak yang dilakukan institusi pendidikan dan penegak hukum tersebut.

"Kami jadi tahu jenis-jenis narkoba. Saya sendiri tidak pernah melihat sebelumnya seperti apa narkoba itu. Terkadang kami was-was kalau mendengar ada TKI ditangkap di bandara karena membawa narkoba, jangan-jangan kerabat," tuturnya. (*)