NTB dan Korsel Jalin Kemitraan Kelola Hutan

id KORSEL HUTAN NTB

NTB dan Korsel Jalin Kemitraan Kelola Hutan

Gubernur NTB TGH M Zainul Majdi usai bertemu President National Institute Of Forest Science (Nifos) Korea Selatan, Nam Sung Hyun dan rombongan.

Tentu kami butuh asistensi dari pihak yang berpengalaman seperti Nifos agar kekayaan hutan bisa termanfaatkan sekaligus terpelihara, serta membawa dampak maksimal bagi masyarakat
Mataram (Antara NTB) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat dan National Institute of Forest Science (Nifos) Korea Selatan menjalin kemitraan dalam pengelolaan hutan di daerah ini.

Gubernur NTB TGH M Zainul Majdi di Mataram, Senin, mengapresiasi kerja sama itu, karena arah pembangunan kehutanan di daerah ini ke depannya berbasis pada penguatan kelembagaan.

"Tentu kami butuh asistensi dari pihak yang berpengalaman seperti Nifos agar kekayaan hutan bisa termanfaatkan sekaligus terpelihara, serta membawa dampak maksimal bagi masyarakat," kata Gubernur NTB usai bertemu President National Institute Of Forest Science (Nifos) Korea Selatan, Nam Sung Hyun di kantor Pemprov NTB di Mataram.

Diketahui, Nifos telah melakukan kerja sama dengan Pemerintah Provinsi NTB dalam bidang kehutanan lewat Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Rinjani Barat yang telah berjalan lima tahun.

Gubernur mengatakan, lahan kritis di NTB saat ini sangat luas, hampir 500 ribu hektare, terdiri dari hutan dan tanah di luar hutan yang kering, termasuk daerah yang curah hujannya sangat sedikit.

Untuk itu, Zainul Majdi yang akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB) menekankan upaya pelestarian agar hutan tidak gundul atau rusak dan bagaimana agar lahan kritis itu dapat termanfaatkan dengan baik.

Ini merupakan tugas semua pihak. Karena itu, gubernur mengatakan dibutuhkan kerja sama dengan berbagai pihak untuk menangani persoalan tersebut.

"Kalau Korea punya `best practice` untuk menangani lahan kritis, kami akan sangat terbuka untuk bekerja sama," tambahnya.

Selain itu, gubernur berharap, dengan dikukuhkannya KPH sebagai badan umum daerah, akan dapat memaksimalkan seluruh potensi yang ada.

Sementara itu, Presiden Nifos, Nam Sung Hyun mengaku bangga bisa bekerja sama dengan salah satu KPHL terbaik di Indonesia itu.

"Saya bangga bisa berhubungan dan kerja sama dalam proyek penelitian selama 5 tahun dalam bidang kehutanan, sosial ekonomi kebudayan dan kelembagaan masyarakat," katanya.

Ia menambahkan, penelitian itu berbentuk kemitraan yang dilakukan dengan cara survei kepada masyarakat setempat.

"kami berharap kerja sama ini dapat terus berjalan dan berkelanjutan," katanya. (*)