Jumlah Penderita HIV/AIDS di NTB Bertambah

id HIV AIDS NTB

Kita perkirakan mungkin ada sampai 3.000 penderita, tapi itu masih belum terdeteksi, hanya perkiraan
Mataram (Antara NTB) - Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi Nusa Tenggara Barat H Soeharmanto mengatakan jumlah penderita HIV/AIDS di daerah itu setiap tahun terus bertambah.

"Memang setiap tahun kita temukan bertambah. Tahun ini saja kita temukan 153 penderita," kata Soeharmanto di Mataram, Kamis.

Ia menuturkan pada tahun 2015, Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi NTB menemukan 1.083 orang teridentifikasi HIV/AIDS. Jumlah tersebut bertambah menjadi 1.235 orang pada tahun 2016.

"Kita perkirakan mungkin ada sampai 3.000 penderita, tapi itu masih belum terdeteksi, hanya perkiraan," tuturnya.

Soeharmanto menyebutkan ada beberapa penyebab seseorang mengidap HIV/AIDS dengan penyebab terbanyak penularan adalah gonta-ganti pasangan atau pergaulan bebas. Jika tahun 2015 lalu faktor gonta-ganti pasangan sebanyak 728 orang, kini bertambah menjadi 833 orang.

"Gonta-ganti pasangan ini termasuk karena berhubungan seks dengan Pekerja Seks Komersil (PSK) tanpa pengaman," ungkapnya.

Bahkan berdasarkan data yang ada, sebanyak 75 PSK di NTB teridentifikasi positif terkena HIV/AIDS.

"Itu yang kita tahu, bisa jadi lebih banyak lagi. Tapi kita tidak tahu kalau tidak di tes dulu," terangnya.

Apalagi, menurutnya, diantara PSK yang beroperasi di NTB terdapat mantan PSK Kalijodo di Jakarta dan Dolly di Surabaya.

"Ini yang jadi masalah, karena banyak di antara mereka yang sudah terkena HIV/AIDS," ucapnya.

Selain karena gonta-ganti pasangan, penderita HIV/AIDS disebabkan juga oleh homoseksual atau penyuka sesama jenis. Masyarakat NTB yang homoseksual disebutnya cukup banyak tersebar di berbagai kabupaten/kota.

"Dari data kita tahun lalu ada 102 orang, sekarang bertambah menjadi 130 orang," imbuhnya.

Sementara itu, jika di lihat dari profesi penderita HIV/AIDS terdiri dari berbagai kalangan. Untuk perempuan yang menjadi Ibu Rumah Tangga (IRT) saat ini sudah mencapai 224 orang.

"Ini disebabkan dari ulah suaminya yang sering `jajan` sembarangan di luar rumah," katanya.

Begitupun di kalangan pelajar dan mahasiswa juga tidak luput dari penyakit mematikan tersebut di mana jumlahnya saat ini yang sudah diketahui mencapai 41 orang. Kemudian kalangan PNS juga banyak yang terkena HIV/AIDS.

"Saat ini saja sudah tercatat 53 orang terkena HIV/AIDS," tandasnya.

Lebih lanjut, Soeharmanto mengatakan jika melihat sebaran wilayah di NTB, dari 10 kabupaten/kota, penderita HIV/AIDS tertinggi berada di Kota Mataram sebanyak 463 orang.

Selanjutnya di Lombok Timur 196 orang, Lombok Barat 175 orang, Lombok Tengah 159 orang, Sumbawa Barat 49 orang, Sumbawa 50 orang, Lombok Utara 28 orang, Bima 49 orang, Kota Bima 40 orang, Dompu 14 orang dan orang luar daerah yang ada di NTB terdeteksi 12 orang.

Terkait semakin banyaknya kasus HIV/AIDS di NTB, pihaknya mengimbau agar masyarakat untuk tidak melakukan perbuatan yang menyimpang dari norma agama.

Kalaupun sudah teridentifikasi, pihaknya mendorong untuk segera melapor sehingga cepat ditangani dan mendapat perawatan.

"Meski kita tahu sampai hari ini belum ada obat yang belum bisa menyembuhkan. paling tidak dengan cepat kita memeriksakan diri pencegahan terhadap penyakit ini bisa segera ditangani," kata Soeharmanto. (*)