Mensos Resmikan "Warong Elektronik" di Mataram

id MENSOS ELEKTRONIK

Jika saldo untuk belanja di warong elektronik kurang, anggota e-Warong bisa berhutang, dan bisa dibayar setelah ada pencaian bantuan lagi
Mataram (Antara NTB)- Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa meresmikan warung gotong royong elektronik atau e-Warong sebagai pusat layanan jual beli sembako peserta program keluarga harapan di Kelurahan Banjar, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat.

Peresmian Warong elektronik itu disaksikan oleh jajaran dari Kementerian Sosial, Pemerintah Provinsi NTB, Pemerintah Kota Mataram, serta ratusan perwakilan rumah tangga sasaran program keluarga harapan (PKH) di Kecamatan Ampenan, Kota Mataram, Kamis petang.

"Peresmian warong elektronik di Kota Mataram menjadi kota ke 35 dari 44 kota lokasi uji coba dan merupakan warong elektronik yang ke 122," katanya saat memberikan sambutan.

Dikatakan, peserta PKH yang sudah memiliki kartu tanda penduduk (KTP) elektronik kini akan menjadi anggota e-Warong karena e-Warong akan menjadi koperasi.

Jadi warga yang memiliki kartu debet PKH mulai saat ini dapat melakukan transaksi di warong elektronik yang telah disedikan.

"Jika saldo untuk belanja di warong elektronik kurang, anggota e-Warong bisa berhutang, dan bisa dibayar setelah ada pencaian bantuan lagi," katanya.

Di daerah ini, katanya, warong elektronik untuk sementara hanya menyediakan kebutuhan pokok terutama beras, gula dan minyak goreng.

Peresmian warong elektronik dirangkaikan juga dengan peresmian e-Bus BRI sebagai salah satu mobil operasional keliling dari BRI untuk mendekatkan pelayanan sasaran PKH.

Dalam peresmian warong elektronik dan e-Bus, Mensos berdialong dan menjelasakan langsung tentang tata cara penggunakan kartu debet PKH kepala keluarga sasaran, baik untuk di warong elektronik maupun tarik tunai di ATM.

Masyarakat bisa menggunakan kartu itu untuk mengambil sembako atau mengambil uang tunai sesuai kebutuhan, sisanya bisa ditabung.

"Dana dalam kartu debet tersebut akan diisi setiap bulan oleh pemerintah sebesar Rp110 ribu per bulan," sebutnya.

Mensos menyebutkan, jumlah sasaran PKH tahun ini sebanyak 3 juta dan 50 persennya menerima dalam bentuk nontunai dengan target pembentukan warong elektronik sebanyak 300 unit.

"Kota Mataram menjadi salah satu dari 44 kota di Indonesia yang menjadi lokasi percontohan penerimaan bantuan nontunai," katanya.

Sementara berdasarkan data Pemerintah Kota Mataram tercatat sasaran penerima PKH sebanyak 10.571 kepala keluarga dengan total bantuan sebesar Rp19,6 miliar lebih.

Dengan jumlah sasaran itu, untuk tahap pertama warong elektronik di Kota Mataram akan dibangun sebanyak enam unit sesuai dengan jumlah kecamatan di kota itu. (*)