Garuda Salurkan Bantuan Untuk Korban Banjir Bima

id Garuda Indonesia

Garuda Salurkan Bantuan Untuk Korban Banjir Bima

(1)

"Penyaluran bantuan tersebut merupakan salah satu wujud program BUMN Hadir untuk Negeri"
Lombok Tengah (Antara NTB) - PT Garuda Indonesia (Persero) menyalurkan bantuan senilai Rp75 juta untuk para korban banjir bandang di Bima, Nusa Tenggara Barat.

Supervisor Reservation Branch Office Mataram PT Garuda Indonesia Anom Bahtara, di Lombok Tengah, mengatakan bantuan tersebut sebagai bentuk kepedulian Garuda selaku Badan Usaha Milik Negara (BUMN) kepada para korban banjir di Bima.

"Penyaluran bantuan tersebut merupakan salah satu wujud program BUMN Hadir untuk Negeri," katanya.

Ia menyebutkan jenis bantuan yang disalurkan terdiri atas dua ton beras, 250 dus air mineral, 68 dus mi instan, 90 paket alat mandi, empat dus sabun cuci, masker wajah dan alat kebersihan.

Ada juga bantuan berupa kebutuhan bayi, seperti 41 dus biskuit bayi dan selimut beserta tikar.

Seluruh bantuan tersebut diberangkatkan dari Mataram menggunakan satu unit truk dengan pengawalan polisi hingga di Kota Bima.

"Bantuan tersebut diserahkan ke posko bencana di kantor Wali Kota Bima oleh perwakilan Garuda di Bima," ujarnya.

Menurut Anom, bantuan berupa makanan dan alat kebutuhan sehari-hari yang sudah disalurkan merupakan tahap pertama. Seluruhnya dibeli dari dana tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).

Dia berharap bantuan yang diberikan bisa meringankan beban para korban banjir bandang Bima.

Kota Bima dan empat kecamatan di Kabupaten Bima, Pulau Sumbawa, NTB diterjang banjir bandang pada 21 Desember 2016.

Banjir bandang susulan setinggi 1 hingga 3 meter kembali terjadi di Kota Bima, pada 23 Desember 2016.

Menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah NTB, ribuan rumah yang tersebar di lima kecamatan di Kota Bima terendam air setinggi satu hingga tiga meter. Sebanyak 105.758 jiwa penduduk di kota itu terkena dampak banjir bandang tersebut.

Nilai kerugian akibat banjir tersebut diperkirakan lebih dari Rp900 miliar karena terjadi kerusakan infrastruktur jalan, jembatan, telekomunikasi, listrik, fasilitas umum, lahan pertanian dan usaha rakyat.

Banjir susulan kembali terjadi di Kota Bima dan Kecamatan Wawo, Kabupaten Bima, pada 2 Januari 2017. Sejumlah kelurahan dan desa terendam air hingga lutut orang dewasa.

Satu orang warga Desa Tarlawi, Kecamatan Wawo meninggal dunia karena hanyut terbawa arus banjir itu. (*)