PPP Jaring 11 Nama Bakal Cagub NTB

id PILGUB NTB

PPP Jaring 11 Nama Bakal Cagub NTB

Ketua DPW PPP NTB Hj Wartiah.

Nama ini kita jaring berdasarkan masukan masyarakat dan sering disebut-sebut di pemberitaan media
Mataram (Antara NTB) - DPW PPP Nusa Tenggara Barat menjaring 11 nama bakal calon gubernur dan wakil gubernur yang akan diusung di Pilkada 2018, di antaranya anggota DPD RI Hj Robiatul Adawiyah.

Ketua DPW PPP NTB Hj Wartiah di Mataram, Rabu, mengatakan nama Hj Robiatul Adawiyah dijaring bersama 10 tokoh lainnya, seperti Wali Kota Mataram H Ahyar Abduh, Bupati Lombok Tengah H Moh Suhaili FT, tokoh NTB Zulkiflimansyah, anggota DPR RI Syafruddin, Bupati Lombok Timur H Ali Bin Dahlan.

Kemudian, Wakil Gubernur NTB H Muhammad Amin, anggota DPRD NTB Nurdin Ranggabarani, Bupati Lombok Utara H Najmul Ahyar. Selain itu, PPP menjaring dua wakil perempuan lainnya yakni anggota DPD RI Baiq Diah Ratu Ganefi dan Hj Romidalila.

"Nama ini kita jaring berdasarkan masukan masyarakat dan sering disebut-sebut di pemberitaan media," kata Wartiah.

Wartiah menuturkan, nantinya nama-nama yang berhasil masuk dalam penjaringan bakal calon gubernur dan wakil gubernur dari PPP NTB itu, akan dihadirkan untuk diperkenalkan pada acara Harlah PPP yang akan diselengarakan pada 28 Januari.

"Nama-nama yang masuk dalam penjaringan ini, bisa untuk gubernur atau wakil gubernur," ujarnya.

Kata dia, ada tiga kriteria yang dinilai PPP yakni memiliki akhlak baik, berprestasi dan punya rekam jejak baik.

"Kita sebut semua memiliki prestasi, tetapi siapa yang nantinya kita usung belum bisa diputuskan, karena nanti ada proses dan mekanisme yang berjalan di partai," jelasnya.

Menurut Ketua Komisi V DPRD NTB itu, meski telah melakukan penjaringan, PPP tidak bisa sendirian mengusung calon, mengingat di DPRD NTB, PPP hanya memiliki 6 kursi.

Karena itu, pihaknya tentu akan mencari mitra yang bisa diajak berkoalisi.

"Supaya bisa mengusung kita butuh 13 kursi. Dengan siapa berkoalisi semua masih bisa. Begitu juga nanti nama yang diusung ditentukan oleh koalisi," kata Wartiah. (*)