Pemprov NTB Bantah Tak Izinkan Tabligh Akbar FPI

id FPI DILARANG GUNAKAN IC

Secara resmi Pemerintah Provinsi (Pemprov) belum mengeluarkan pernyataan seperti itu, terlebih kita belum menerima surat permohonan tempat acara secara resmi
Mataram (Antara NTB) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat membantah telah mengeluarkan pernyataan tidak memberikan izin penggunaan Masjid Islamic Center sebagai lokasi Tabligh Akbar yang akan dihadiri Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq yang direncanakan akan dilaksanakan akhir bulan ini.

"Secara resmi Pemerintah Provinsi (Pemprov) belum mengeluarkan pernyataan seperti itu, terlebih kita belum menerima surat permohonan tempat acara secara resmi," kata Kepala Biro Humas dan Protokoler Setda Pemprov NTB Yusron Hadi di Mataram, Selasa.

Yusron menegaskan, Masjid Islami Center (IC) telah dihajatkan sebagai pusat peradaban Islam sekaligus icon NTB. Apalagi IC baru saja beroperasi untuk kegiatan peribadatan yang di masa mendatang akan diperkaya dengan aktivitas-aktivitas sosial dan ekonomi keummatan.

"Perlu dimaklumi saat ini IC masih dalam masa pemeliharaan dan penataan landskap sampai awal Februari mendatang, sehingga dikhawatirkan pergerakan orang dalam jumlah besar dikhawatirkan tidak bisa leluasa," jelasnya.

"Sepanjang dilandasi niat yang baik, diselenggarakan dengan baik dan bermanfaat bagi kebaikan ummat apapun kegiatan itu, InshaAlloh lancar," tandas Yusron.

Sebelumnya, Pemprov NTB menegaskan tidak memberikan izin penggunaan Masjid Islamic Center sebagai lokasi pengajian Imam Besar FPI Habib Rizieq yang direncanakan akan berkunjung di NTB.

Kepala Bakesbangpoldagri NTB HL Syafii, mengakui pihak panitia hingga saat ini belum ada koordinasi dengan Pemprov. Bahkan, surat permohonan dari FPI terkait rencana kegiatan itu juga tidak ada diterimanya.

"Bagaiamana mau koordinasi, usulan ke kita saja belum masuk," kata Syafii.

Ia menjelaskan, jika rencana panitia ingin menggunakan Masjid Islamic Center tentu tidak akan diberikan. Mengingat, kehadiran Masjid Islamic Center sebagai lambang kedamaian, peradaban dan persatuan ummat.

"Kalau nanti itu dipakai sesuatu menyinggung orang lain maka itu nanti sudah tidak sesuai kehadiran Islamic Center," tegasnya. (*)